Monday, December 24, 2018

Review 15 jurnal (metopen)


Nama              : Tessa Miltasari
Npm                :1651010443
M.Kuliah        : Metodologi Penelitian
Dosen              : Prof.Dr.Tulus Suryanto,M.M.,C.A.,Akt.
Tema              : Lembaga Keuangan
REVIEW JURNAL
No
Judul Jurnal
Sumber Jurnal
Volume & Halaman
Tahun
Penulis
1.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Produk Pembiayaan Terhadap Minat Dan Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank Syariah
Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta
Vol.10 .No.2
2014
Bagja Sumantri

2.
Persepsi Nasabah Tentang Ketanggapan, Keramahan, Kehandalan, Komunikasi, Dan Mengerti Nasabah Terhadappelayanan Bagian Prioritas Pt. Bank Central Asia Surabaya
Jurnal Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
Vol 1. No.2. Hal.119-130
2009
Arasy Alimudin & I Putu Artaya
3.
Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah
Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta
VOL.  II NO. I
2013
Tri Astuti
4.
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya
Jurnal Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

2016
Mustaqim

5.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Politeknik
Jurnal POLITEKNIK NEGERI MANADO

2015
Lorry Priska Klavert

6.
Hubungan Service  Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan  Di Pt Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Babakan Surabaya
Jurnal Universitas Dr. Soetomo Surabaya
Vol.01. No. 01
2017
Nitya Satwasti Winanto dan Sri Roekminiati
7.
Analisis Pengaruh Komitmen Afektif, Komitmen Berkelanjutan, Dan Komitmen Normatif Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang
Jurnal Universitas Narotama Surabaya
Vol.01. No. 02
2017
Roberto Goga Parinding

8. 
Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Lamanya Bekerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang
Jurnal Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

2017
MiftaSeptarina


9.
Pengaruh Stres Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Pada Pt.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado
Jurnal Universitas Sam Ratulangi Manado
Vol. 16. No.03
2016
Sinta L Kiling

10.
Analisis Potensi Dan Kendala Pengembangan Pegadaian Syariah Di Kota Medan

Jurnal Universitas Sumatera Utara

2015
Randi Saputra
Kasyful Mahalli

11.
Analisis Kualitas Layanan Asuransi Dalam Proses Ganti Rugi Kendaraan (Klaim) Nasabah PT. Asuransi Mitra Pelindung Mustika Bandung

Jurnal Universitas Katolik Parahyangan
Vol.11. No. 1. Hal.1-14
2015
Alfina Hidayah
12.
Pengaruh Harga Kualitas Pelayanan Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pemegang Polis Dalam Memilih Asuransi (Studi Kasus Pada Asuransi Jiwasraya Semarang Barat Branch Office)
Jurnal Universita Diponegoro
Vol.2. No. 2
2013
Rine Mitrasari , Wahyu Hidayat , Reni Shinta Dewi

13.
Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Pertumbuhan Laba
Pada BPR Di Indonesia
Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Vol.o1. No.4
2013
Anisah Lubis

14.
Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi Dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi

Jurnal Universitas Surabaya
Vol. 5. No. 2
2003
Mudji Utami

Mudjilah Rahayu

15.
Permasalahan Hukum Pembiayaan Leasing Di Indonesia
Jurnal Universitas Padjajaran
Vol.01.No.01
2013
Nahrowi




JUDUL
RUMUSAN MASALAH
ANALISIS
KESIMPULAN
1.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Produk Pembiayaan Terhadap Minat Dan Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank Syariah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji dalam penelitian ini adalah :” untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menjadi nasabah, pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan menjadi nasabah, pengaruh produk pembiayaan terhadap minat menjadi nasabah dan pengaruh produk pembiayaan terhadap keputusan menjadi nasabah”.
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal. Penelitian ini menggunakan simple random sampling dan kuota sampling, sedangkan analisis data menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap minat menjadi nasabah. Kualitas pelayanan juga berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah. Penelitian ini juga menemukan bahwa produk pembiayaan juga berpengaruh positif terhadap minat menjadi nasabah. Produk pembiayaan juga berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah. Selain itu minat menjadi nasabah juga berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama terdapat pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap minat menjadi nasabah bank syariah di Kota Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar sebesar 0,185 dan critical ratio sebesar 2,194 dengan probabilitas 0,028 (p>0,05).

Kedua terdapat pengaruh positif produk pembiayaan terhadap minat menjadi nasabah bank syariah di Kota Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar sebesar 0,531 dan critical ratio sebesar 6,284 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05).
Ketiga terdapat pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah di Kota Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar sebesar 0,415 dan critical ratio sebesar 5,327 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05).

Keempat terdapat pengaruh positif produk pembiayaan terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah di Kota Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar sebesar 0,263 dan critical ratio sebesar 2,926 dengan probabilitas 0,005 (p<0,05).

Kelima terdapat pengaruh positif minat menjadi nasabah terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah di Kota Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar sebesar 0,216 dan critical ratio sebesar 2,382 dengan probabilitas 0,017 (p<0,05).

2.
Persepsi Nasabah Tentang Ketanggapan, Keramahan, Kehandalan, Komunikasi, Dan Mengerti Nasabah Terhadappelayanan Bagian Prioritas Pt. Bank Central Asia Surabaya
Berdasarkan latar belakang penulisan, maka perumusan masalahnya adalah :
Apakah kualitas pelayanan Bagian Prioritas yang terdiri dari kehandalan, ketanggapan, keramahan, komunikasi, dan mengerti nasabah dipersepsikan berbeda oleh nasabah dalam menerima layanan tersebut pada PT. Bank Central Asia Tbk Surabaya ?

Desain penelitian menggunakan studi pengujian hipotesis (Silalahi, 2003:55) yang merupakan penelitian tentang fenomena yang diamati dengan cara menjelaskan dalam bentuk hubungan antar variabel.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan (X) yang terdiri dari
kehandalan (X1), ketanggapan (X2), Keramahan (X3), Komunikasi (X4), dan mengerti nasabah (X5).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan nasabah (Y).
“Metode sampel non probabilitas, adalah metode pemilihan sampel secara tidak acak” yaitu nasabah yang memiliki tabungan Rp. 500.000.000,00
Penggolongan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1.    Data primer, adalah data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner di tempat penelitian yaitu PT. BCA Surabaya.
2.    Data sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari PT. Bank Central Asia Tbk. Surabaya yang didapat yaitu profil perusahaan dan beberapa jurnal ilmiah yang berkaitan dengan topik serta dari majalah info BCA.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan riset, observasi, dokumentasi dan kuisioner.
Berdasar hasil analisa di atas, diketahui signifikansi uji Friedman nilainya 0,764 > 0,05 berarti sesuai hipotesa yang telah di ajukan di depan maka Ho diterima dan Ha di tolak, artinya Persepsi nasabah terhadap pelayanan
(kehandalan, keramahan, komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah) yang diberikan bagian prioritas adalah identik / tidak berbeda. Maknanya adalah kehandalan, keramahan, komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah dipersepsikan sama oleh nasabah dalam menerima pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank Central Asia Tbk Surabaya.
Setelah melakukan analisa dan pembahasan, selanjutnya dapat disimpulkan bahwa kelima variabel pelayanan bagian prioritas PT. Bank Central Asia Tbk Surabaya yaitu Kehandalan, Keramahan, Ketanggapan, Komunikasi dan Mengerti Nasabah satu sama lain secara terintegrasi memiliki tingkat kepuasan sama di

mata         nasabah     karena     hasil     analisa
menunjukkan kelima variabel tersebut identik satu sama lain.

3.
Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji dalam penelitian ini adalah :” untuk: 1) mengetahui Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga terhadap Minat Menabung Nasabah, 2) mengetahui Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi terhadap Minat Menabung Nasabah, 3) mengetahui Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah dan 4) mengetahui Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah di BRI Cabang Sleman”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah penyimpan di BRI Cabang Sleman sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode random. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan kuisioner sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, uji prasyarat (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji linearitas) dan uji statistik (uji t, uji F dan koefisien determinasi).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test secara keseluruhan distribusi data bersifat normal. Untuk uji multikolinieritas diperoleh nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 sehingga model regresi tidak ada masalah multikolinearitas. Dari analisis regresi diperoleh hasil: 1)Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah dengan nilai korelasi sebesar 0,406 dan t-hitung sebesar 4,394; 2)Persepsi Nasabah tentang Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah dengan hasil nilai korelasi sebesar 0,571dan t-hitung sebesar 6,892; 3)Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah dengan nilai korelasi 0,503 dan t-hitung 5,755; 4) secara keseluruhan Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah di BRI Cabang Sleman dengan F-hitung sebesar 26,374 dan R square sebesar 0,452 yang artinya variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 45,2 % sedangkan sisanya sebesar 54,8 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi.

a.                  Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga berpengaruh positif signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,406 dan t-hitung sebesar 4,394.
b.                 Persepsi Nasabah tentang Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah. Hal ini didukung dengan hasil yang diperoleh berupa koefisien korelasi sebesar 0,571serta uji signifikansi parsial (uji t) yang menghasilkan nilai t-hitung sebesar 6,892 dengan t-tabel sebesar 1,980.
c.                  Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah. Hal ini terbukti dengan hasil yang diperoleh berupa koefisien korelasi sebesar 0,503 serta uji signifikansi parsial (uji t) yang menghasilkan nilai t-hitung sebesar 5,755>1,980.
d.                 Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan
secara  bersama-sama  berpengaruh
positif  dan
signifikan
terhadap  Minat
Menabung Nasabah di BRI Cabang
Sleman. Hal ini diperoleh dari nilai t-hitung
masing-masing  variabel  dan  hasil
uji  F  sebesar
26,374  serta
nilai  koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,452.



4.
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.                                         Bagaimana kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya?
2.                                         Faktor-faktor apa saja yang menentukan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya?
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya. Sedangkan subjeknya adalah nasabah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya yang berjumlah 5 (lima) orang dengan 1 (satu) orang informan dari pihak Bank Muamalat Cabang Palangka Raya. Metode pengumpulan datanya dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk pengabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Teknik analisis data ada tiga yaitu: 1.Reduksi Data, 2.Penyajian Data, 3.Menarik Kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan Bank Muamalat Cabang Palangka Raya sudah cukup memuaskan bagi para nasabah. Namun, masih terdapat beberapa faktor yang bisa dibenahi seperti jaringan ATM yang sering offline dan jumlah kantor serta mesin ATM yang perlu ditambahkan lagi dengan diiringi tingkat promosi yang lebih luas. Dilain pihak,Bank Muamalat Cabang Palangka Raya telah melakukan perbaikan setiap tahunnya terhadap fasilitas dan pelayanan yang diberikan kepada nasabah seperti penambahan fitur layanan mobile bangking. Faktor-faktor yang sangat menentukan kualitas pelayanan perbankan ada 6 (enam) komponen faktor, diantaranya kepatuhan (compliance) berupa penerapan produk Islami dan bagi hasil serta tidak adanya pemungutan bunga, bukti langsung (tangible) berupa fasilitas fisik yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh nasabah merupakan poin utama yang dapat menimbulkan persepsi positif dibenak nasabah, keandalan (realibility) berupa kemampuan dalam menyelenggarakan jasa dengan akurat, konsisten dan dapat diandalkan, daya tanggap (responsiveness) berupa kebijakan untuk membantu dan memberi pelayanan yang tepat kepada pelanggan, dengan menyampaikan informasi yang jelas, jaminan (assurance) berupa pengetahuan dan kesopanan karyawan perusahaan untuk menjaga kepercayaan, dan terakhir faktor empati (empathy) berupa perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada nasabah dengan berupaya memahami keinginan nasabah.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan yaitu:

1.                                        Kulitas pelayanan yang diberikan Bank Muamalat Cabang Palangka Raya sudah memuaskan bagi para nasabah. Hanya saja, terdapat beberapa faktor yang perlu untuk segera diatas seperti jaringan ATM yang masih sering terjadi offline maupun jumlah kantor pembantu dan mesin ATM yang kurang memadai. Faktor-faktor ini tertanam kuat dalam benak nasabah sehingga menghasilkan persepsi negatif terhadap pelayanan yang pernah diterimanya ketika melakukan transaksi diBank Muamalat Cabang Palangka Raya. Dilain pihak Bank Muamalat Cabang Palangka Raya telah melakukan peningkatan dan perbaikan setiap tahunnya terhadap fasilitas dan pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Seperti penambahan fitur mobile banking. Hal ini merupakan upaya yang sangat baik untuk memperbaiki kualitas pelayanan pada masing-masing perbankan.

Dari beberapa persepsi subjek dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang sangat menentukan kualitas pelayanan perbankan ada 6 (enam) komponen faktor, diantaranya kepatuhan (compliance) berupa layanan produk yang diterapkan dengan jaminan bagi hasil tanpa pembebanan biaya bunga terhadap tabungan maupun pinjaman, bukti langsung (tangible) berupa fasilitas fisik yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh nasabah merupakan poin utama yang dapat menimbulkan persepsi positif dibenak

nasabah, keandalan (realibility) berupa kemampuan dalam menyelenggarakan jasa dengan akurat, konsisten dan dapat diandalkan, daya tanggap (responsiveness) berupa kebijakan untuk membantu dan memberi pelayanan yang tepat kepada pelanggan, dengan menyampaikan informasi yang jelas, jaminan (assurance) berupa pengetahuan dan kesopanan karyawan perusahaan untuk menjaga kepercayaan, dan terakhir faktor empati (empathy) berupa perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada nasabah dengan berupaya memahami keinginan nasabah.
5.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Politeknik
Pelayanan adalah faktor yang penting dan pelayanan juga suatu pendukung dari kegiatan pemasaran produk dari perbankan berupa jasa yang diberikan pada nasabah. Setiap bank bersaing untuk mendapatkan nasabah dengan meningkatkan kualitas pelayanan. Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.                                              Bagaimana kualitas pelayanan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Unit Politeknik.
2.                                              Bagaimana tingkat kepuasan nasabah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Unit Politeknik.
3.                                              Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Unit Politeknik.
Metode yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, kuesioner dan kajian pustaka dengan menggunakan skala likert dan metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampel non probabilitas sebanyak 50 responden. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kualitas pelayanan yang terdiri atas Tangible, Emphaty, Reliability, Responsiveness dan Assurance memiliki pengaruh terhadap kepuasan nasabah. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban yang diberikan responden pada masing-masing indikator kualitas pelayanan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah yaitu diperoleh rata-rata skor Tangibles 3,22, Emphaty 2,9, Reliability 2,64, Responsiveness 3,06 dan Assurance 3,24. Rata-rata skor yang tertinggi adalah Tangibles, Responsiveness dan Assurance yang berarti tanggapan responden terhadap ketiga dimensi tersebut baik, sedangkat rata-rata skor terendah adalah Emphaty dan Reliability yang menunjukkan tanggapan responden terhadap kedua dimensi tersebut termasuk dalam kategori cukup baik. Dengan demikan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Politeknik harus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan terutama pada dimensi Emphaty dan Reliability.
Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Politeknik belum cukup baik, dilihat dari hasil data kuesioner serta berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1.                                                         Dimensi Emphaty dan Reliability dirasakan masih kurang, sehingga membuat nasabah merasa bahwa pelayanan yang diberikan belum tepat waktu dan kurangnya informasi mengenai produk kepada mereka.

2.                                                         Nasabah belum merasa puas dengan fasilitas yang ada, sehingga membuat kemudahan dalam pelayanan yang diberikan masih kurang.

3.                                                         Kurang disiplinnya karyawan mengakibatkan pemberian pelayanan tidak tepat waktu seperti yang dijanjikan.
4.                                                         Nasabah belum merasa puas terhadap produk dikarenakan karyawan belum mampu memberikan informasi mengenai produk kepada nasabah dan mengakibatkan kurangnya pengetahuan nasabah akan produk dari bank tersebut.
5. Dalam proses transaksi karyawan masih kurang cepat dan tepat dikarenakan hanya terdapat 1 teller dan seringkali proses transaksi mengalami kesalahan atau tidak tepat pada tujuan
6.
Hubungan Service Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Pt Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Babakan Surabaya
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji dalam penelitian ini adalah :” untuk mengetahui apa hubungan antara kualitas pelayanan (service quality) dan loyalitas pelanggan (customer loyalty) di perusahaan, khususnya di PT. Pegadaian Syariah (Persero) Babakan Surabaya sebagai tempat penelitian penulis”.
Peneliti menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif akan menyajikan data, menganalisa, dan menginterpretasikan, dan dapat juga bersifat komparatif dan korelatif. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data tentang permasalahan yang diteliti lalu diuraikan, digambarkan, diinterpretasikan secara rasional dan diambil kesimpulan dari penelitian tersebut.
Peneliti dalam hal ini mengambil jenis penelitian deskriptif kualitatif karena ingin mendeskripsikan/menggambarkan hubungan kualitas pelayanan (service excellent) dan loyalitas pelanggan (customer loyalty) di PT Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Babakan Surabaya.
Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Reliability   atau   kehandalan   adalah
kemampuan untuk menjalankan pelayanan yang telah dijanjikan secara tepatdan akurat atau terpercaya.
2.      Assurance atau jaminan adalah perilaku
Karyawanmampumenumbuhkan kepercayaan customer terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya.
3.      Tangibles adalah bukti fisik yang berwujud. Penampilan bentuk-bentuk fisik yang semua itu menggambarkan penampilan fisik atau image pelayanan oleh customer.
4.      Empathy atau perhatian berarti perusahaan memahami masalah para pelanggannya, bertindak demi kepentingan customer, memberikan perhatian kepada customer dan memiliki jam operasional yang nyaman bagi customer.
5.   Responsiveness atau ketanggapan adalah kesediaan dan kemauan karyawan untuk menolong customer dan untuk menyediakan pelayanan dengan segera serta penyampaian informasi yang jelas.
6.   Loyalitas adalah respon perilaku pembelian yang dapat terungkap secara terus menerus oleh customer kepada perusahaan dan tetap setia kepada perusahaan dalam jangka waktu yang lama.
7.       Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa service quality juga mempengaruhi loyalitas pelanggan. Semakin baik kualitas pelayanan dari perusahaan pemberi jasa maka semakin tinggi pula loyalitas pelanggan untuk tetap setia kepada perusahaan.
7.
Analisis Pengaruh Komitmen Afektif, Komitmen Berkelanjutan, Dan Komitmen Normatif Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji dalam penelitian ini adalah :” untuk menganalisis dan menguji pengaruh komitmen afektif terhadap kinerja karyawan pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang:
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan format eksplanasi. Format eksplanasi digunakan untuk menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Karena itu penelitian eksplanasi menggunakan hipotesis dan untuk menguji hipotesis tersebut digunakan statistik inferensial. .populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang yang berjumlah 54 orang sehingga seluruh populasi penelitian sebagai unit observasi biasa.
Hasil penelitian menunjukan pengaruh variabel komitmen afektif, menunjukkan hasil yang positif dengan taraf signifikansi sebesar 0.011 yang berarti variabel Komitmen Afektif (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).Variabel Komitmen Berkelanjutan (X2)dengan hasil taraf signifikansi sebesar 0.211.menunjukkan bahwa variabel Komitmen Berkelanjutan (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan. Variabel Komitmen Normatif (X3) dengan nilai signifikansi sebesar 0.002 menunjukkan bahwa variabel Komitmen Normatif (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang.Nilai Fhitung > Ftabel yaitu 24.839 > 2.79 atau nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, menunjukkan bahwa Variable Komitmen Afektif (X1), Komitmen Berkelanjutan (X2), dan Komitmen Normatif (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang.
Berdasarkan uraian dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.                Nilai thitung 2.659, dan nilai ttabel = 1.676. Maka, pengaruh variabel komitmen afektif, menunjukkan hasil yang positif dengan nilai thitung= 2.659 >ttabel = 1.676 dengan taraf signifikansi sebesar 0.011. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang berbunyi Variabel Komitmen Afektif (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang secara empiris terbukti kebenarannya.
Nilai thitung 1.268 dengan nilai ttabel = 1.676. Maka thitung<ttabel (1.268<1.676) dengan taraf signifikansi sebesar 0.211. Dengan demikian, H0 diterima dan H1 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang berbunyi “Variabel Komitmen Berkelanjutan (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang” kurang terbukti kebenarannya secara empiris.
3.                Nilai thitung adalah 3.306. Maka, thitung>ttabel (3.306 > 1.676) dengan nilai signifikansi sebesar 0.002. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang berbunyi “Variabel Komitmen Normatif (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Ketapang” secara empiris terbukti kebenarannya.
4.                Hasil uji F yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung> Ftabel yaitu 24.839>2.79 atau nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima pada tingkat signifikan 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis keempat yang berbunyi “Variable Komitmen Afektif (X1), Komitmen Berkelanjutan (X2), dan Komitmen Normatif (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT.Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang” secara empiris terbukti kebenarannya.
8.
Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Lamanya Bekerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang

1. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Simpang Patal Palembang?
2. Apakah lamanya bekerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Simpang Patal Palembang?
Apakah tingkat pendidikan dan lamanya bekerja secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Simpang Patal Palembang ?

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang menggunakan skala likert. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT. Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang sebanyak 30 orang dan metode penentuan sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh semua anggota dijadikan sebagai sampel. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukan pengaruh variabel komitmen afektif, menunjukkan hasil yang positif dengan taraf signifikansi sebesar 0.011 yang berarti variabel Komitmen Afektif (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).Variabel Komitmen Berkelanjutan (X2)dengan hasil taraf signifikansi sebesar 0.211.menunjukkan bahwa variabel Komitmen Berkelanjutan (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan. Variabel Komitmen Normatif (X3) dengan nilai signifikansi sebesar 0.002 menunjukkan bahwa variabel Komitmen Normatif (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang.Nilai Fhitung > Ftabel yaitu 24.839 > 2.79 atau nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, menunjukkan bahwa Variable Komitmen Afektif (X1), Komitmen Berkelanjutan (X2), dan Komitmen Normatif (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang.
Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Ringkat Pendidikan dan lamanya Bekerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang simpulannya adalah sebagai berikut:
1.       Hasil regresi memperoleh persamaan Y = 0,929+ 0,547 X1 + 0,125  X2 yang artinya kinerja karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan lamanya bekerja. Hasil analisis regresi juga memperoleh nilai nilai koefisien determinasi (R2) Square sebesar 0,827 atau 82,7% (koefisien determinasi) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel dependen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 82,7% dan 17,3% dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini (tidak diteliti).
2.       Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang Patal Palembang. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitungX2 sebesar 4,997 diterima dengan taraf signifikansi 5%.
3.       Lamanya bekerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang Patal Palembang. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung X2 sebesar 2,266 diterima dengan taraf signifikansi 5%.
4.       Tingkat pendidikan dan lamanya bekerja secara bersamaan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang Patal Palembang.
Hal  ini  terbukti  dari  hasil  uji F yang menunjukkan nilai 64,716 dengan tingkat probabilitas 0,000 yang jauh dibawah Alpha 5%. nilai 64,716 dengan tingkat probabilitas 0,000 yang jauh dibawah Alpha 5%.
9.
Pengaruh Stres Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Pada Pt.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji dalam penelitian ini adalah :” untuk mengetahui pengaruh Stres Kerja dan Disiplin Kerja terhadap prestasi kerja di PT. Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado”.
Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Ringkat Pendidikan dan lamanya Bekerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang simpulannya adalah sebagai berikut:
1.        Hasil regresi memperoleh persamaan Y = 0,929+ 0,547 X1 + 0,125  X2 yang artinya kinerja karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan lamanya bekerja. Hasil analisis regresi juga memperoleh nilai nilai koefisien determinasi (R2) Square sebesar 0,827 atau 82,7% (koefisien determinasi) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel dependen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 82,7% dan 17,3% dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini (tidak diteliti).
2.        Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang Patal Palembang. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitungX2 sebesar 4,997 diterima dengan taraf signifikansi 5%.
3.        Lamanya bekerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang Patal Palembang. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung X2 sebesar 2,266 diterima dengan taraf signifikansi 5%.
Tingkat pendidikan dan lamanya bekerja secara bersamaan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang Patal Palembang. Hal  ini  terbukti  dari  hasil  uji F yang menunjukkan nilai 64,716 dengan tingkat probabilitas 0,000 yang jauh dibawah Alpha 5%.                                                                          nilai 64,716 dengan tingkat probabilitas 0,000 yang jauh dibawah Alpha 5%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1.                      Secara simultan stres kerja, disiplin kerja dan kualitas kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Kerja pada PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado.
2.                      Stres Kerja secara parsial positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado.
3.                      Disiplin Kerja secara parsial positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado

10.
Analisis Potensi Dan Kendala Pengembangan Pegadaian Syariah Di Kota Medan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji dalam penelitian ini adalah :” untuk potensi dan kendala pengembangan pegadaian syariah di kota medan”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatanmetode kualitatif. Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan fakta- fakta dan masalah yang kemudian diinterpretasikan dengan rasional dan akurat sehingga dapat ditarik kesimpulan. Tempat penelitian dilakukan dikota Medan dan subjek penelitian adalah PT Pegadaian Syariah yang ada dikota Medan. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu lebih kurang 2 bulan yaitu dimulai dari tanggal 6 Januari 2014
– 24 Februari 2014.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif kualitatif yaitu salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku orang orang yang diamati. Perkembangan Pegadaian Syariah semakin berkembang dari tahun ke tahun dilihat dari semakin meningkatnya laba dan juga semakin diminati oleh masyarakat pola pegadaian berbasis syariah. Sampai pada tahun 2014 ini (sekarang), dari ke empat pegadaian syariah yang ada di Kota Medan tersebut berjumlah 17.016 nasabah dengan perincian nasabah tiap-tiap kantor cabang pegadaian syariah, yaitu: kantor cabang pegadaian syariah Jalan Kertas Syariah berjumlah 1823 nasabah, AR. Hakim Syariah 9400 nasabah, Setia Budi Syariah 5093 nasabah dan Asrama Syariah 700 nasabah, dan terus bertambah dari hari ke hari.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Kekuatan yang dimiliki pegadaian syariah kota Medan terdiri dari: 1. Adanya dukungan umat Islam kota Medan. 2. Persyaratan yang mudah dan murah yaitu hanya membawa barang jaminan dan KTP. 3. Prosedur yang cepat dan sederhana hanya 15 menit saja. 4. Cukup dipungut biaya adm dan biaya ijarah (sewa tempat). 5. Barang jaminan yang diasuransikan apabila kehilangan. 6. Tempat yang strategis yang dekat dengan perumahan penduduk. 7. Produk – produk yang variatif dan terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 8. Waktu pinjaman dapat diperpanjang tanpa harus membayar biaya adm lagi.
Kelemahan terdiri dari: 1. Cabang pegadaian syariah yang terbatas dan masih sedikit. 2. Karyawan yang merangkap tugas sehingga menyebabkan tidak efektifnya kinerja karyawan. 3. Tidak semua SDM nya memahami betul tentang perbedaan konvensional dengan syariah. 4. Kurang adanya tenaga profesional yang handal karena dalam perhitungan syariah membutuhkan ketelitian dalam memperhitungkan keuntungan. 5. Harus adanya barang jaminan untuk memperoleh pinjaman. 6. Masih banyak nasabah yang merasa malu untuk datang ke pegadaian syariah. 7. Belum memiliki visi dan misi sendiri. 8 Kurangnya tempat penyimpanan barang jaminan atau tempat yang masih terbatas.
Peluang terdiri dari: 1. Anggapan dari masyarkat khusunya umat Islam bahwa bunga adalah haram baik bagi penerima maupun pemberi. 2. Lokasi kantor yang cukup strategis dan dekat keramaian penduduk. 3. Banyak nasabah yang cenderung memilih produk syariah karena sesuai dengan syariat Islam. 4. Nasabah pegadaian syariah bukan hanya dari umat Islam saja. 5. Adanya peluang ekonomi dari berkembangnya pegadaian syariah baik bagi pegadaian syariah sendiri maupun bagi nasabah. 6. Pegadaian umum yang saat ini tidak sejalan dengan syariat Islam.
Ancaman terdiri dari: 1. Usaha gadai syariah sudah mulai dilirik oleh pihak lain. 2. Adanya tindak kriminal seperti perampokan. 3. Citra lembaga keuangan syariah belum mapan dimata masyarakat. 4. Anggapan bahwa lembaga pegadaian syariah berkaitan dengan fanatisme agama. 5. Ancaman dari orang yang merasa terusik kenikmatannya mengeruk kekayaan rakyat seperti rentenir. 6. Susah untuk menghilangkan mekanisme bunga yang sudah mengakar pada masyarakat.Setelah mempertimbangkan prosedur analisis SWOT, maka strategi perusahaan dengan mempertimbangkan analisa sebagai berikut:
1.      Mengoptimalkan pelayanan yang ada untuk merangkul nasabah
2.      Peningkatan sosialisasi pada masyarakat dan memperluas strategi pemasaran
3.      Menjaga hubungan baik dengan nasabah lama dan baru
4.      Meningkatkan sarana dan prasarana serta kemudahan prosedur dan persyaratan dalam transaksi
5.      Menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan lain untuk melakukan promosi produk – produk baru
6.      Menempatkan kantor pegadaian syariah berada dilokasi yang ramai penduduk (lokasi strategis).
11.
Analisis Kualitas Layanan Asuransi Dalam Proses Ganti Rugi Kendaraan (Klaim) Nasabah Pt. Asuransi Mitra Pelindung Mustika Bandung
 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji dalam penelitian ini adalah :” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gap kualitas layanan yang diberi PT.Asuransi Mitra Pelindung Mustika serta untuk mengetahui strategi apa saja y dapat dilakukan berdasarkan tingkat kepentingan dan performansinya”.


Jenis penelitian yang digunakan peneliti untuk mengetahui dan menganalisis kualitas layanan dan menilai adanya kesenjangan kualitas layanan dalam perbaikan kendaraan dan juga kepuasan pelayanan PT. Asuransi MPM yaitu menggunakan penelitian deskriptif.
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi yang rele-van, akurat dan reliable yaitu sebagai berikut:obsevasi, wawancara dan kuisioner.
Populasi dalam penelitian ini yaitu para pengguna jasa klaim asu pada tahun 2′14 yaitu sebanyak 58 orang . Pengambilan populasi dila menggunakan pepulasi jenuh yaitu teknik bila semua anggota popul sebagai sampel, dengan kata lain adalah sensus. Populasi dalam pen semua pelanggan yang pernah merasakan jasa klaim kendaraan di PT.As Pelindung Mustika.
Dari hasil pengolahan data menggunakan metode SERVQUAL, diperoleh nilai rata-rata total Servqual (T S Q) yaitu sebesar -0.702. Nilai rata-rata total Servqual tersebut menunjukan bahwa adanya gap antara harapan konsumen dengan apa yang sudah diberikan oleh penyedia jasa yaitu PT.Asuransi Mitra Pelindung Mustika Bandung, karena nilai angkanya dibawah 0 (negative). Dengan adanya gap tersebut, maka diperlukan adanya perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan dari 5 dimensi yang diukur.
Data tersebut diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada 58 kon-sumen klaim PT.Asuransi MPM. Data yang diperoleh dari pembagian kuesioner tersebut kemudian diolah menggunakan metode SERVQUAL untuk mengetahui dan mengukur kualitas layanan yang diberikan PT.Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPM) Bandung.
Kualitas layanan klaim PT.Asuransi Mitra Pelindung Mustika Cabang Bandung berdasarkan metode SERVQUAL, dapat dikatakan belum memunuhi harapan kon-sumen. Hasil SERVQUAL ((TSQ) ) menunjukan adanya gap antara harapan kon-sumen dengan persepsi konsumen terhadap layanan klaim di PT.Asuransi Mitra Pelindung Mustika Cabang Bandung.
Berdasarkan metode Importance Performance Analysis (IPA), diperoleh hasil rata-rata performance yaitu sebesar 3.67, sedangkan untuk rata-rata nilai importance yaitu sebesar 4.36. Setelah dilakukan analisis dan dikategorikan dalam empat kuad-ran maka diperoleh hasil 5 atribut pertanyaan masuk dalam kuadran A (konsentrasi) yang mana atribut tersebut menjadi fokus utama layanan yang harus dibenahi, 2 atribut pertanyaan masuk dalam kuadran B (pertahankan) yang mana atribut tersebut dianggap sudah dilaksanakan dengan baik oleh penyedia jasa dan harus tetap diper-tahankan, 1 atribut pertanyaan masuk dalam kuadran C (prioritas rendah) yang mana atribut tersebut dianggap tidak berpengaruh terhadap kualitas layanan klaim, dan sisanya 14 atribut pertanyaan masuk dalam kuadran D (berlebihan) yang mana atribut tersebut terlalu berlebihan dilaksanakan oleh penyedia jasa, padahal atribut tersebut sebenarnya dianggap tidak terlalu penting oleh nasabah. Saran yang diberikan untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Menambah Sumber Daya Manusia (SDM) yang khusus menangani bagian ad-minstrasi klaim dan SDM yang khusus menangani klaim untuk konsumen yang bersumber dari group MPM.
Membuat Standard Operational Procedure (SOP) yang lebih rinci mengenai waktu perbaikan dengan pihak bengkel, sehingga pihak bengkel dan pihak asur-ansi memberikan jenjang waktu yang sama terhadap satu kerusakan kepada konsumen.
Membuat suatu standard dan perjanjian internal mengenai pergantian spare part untuk klaim kendaraan. Hal ini bertujuan untuk menyatukan persepsi antara petugas klaim Asuransi MPM dengan petugas bengkel maupun konsumen yang sering menuntut pergantian spare part.
12.
Pengaruh Harga Kualitas Pelayanan Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pemegang Polis Dalam Memilih Asuransi
(Studi Kasus Pada Asuransi Jiwasraya Semarang Barat Branch Office)
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji dalam penelitian ini adalah :” untuk mengetahui pengaruh dari harga, kualitas pelayanan dan brand image terhadap keputusan pembelian”.
Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatori riset. Dengan sampel 95 responden melalui teknik non probabiliti sampling yaitu purposif sampling. Teknik analisis menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, regresi linear sederhana, regresi linear berganda, uji T dan uji F dengan alat bantu SPSS 16. Hasil penelitian ini menunjukkan harga, kualitas pelayanan, dan brand image asuransi jiwasraya dapat dikatakan cukup baik. Keputusan pembelian juga termasuk dalam kategorisasi baik. besarnya pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sebesar 35,9%.Besarnya pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian sebesar 26,8%. Besarnya pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian sebesar 50,5%. Secara simultan, besarnya pengaruh harga, kualitas pelayanan dan brand image sebesar 58,5%. Hal ini berarti semakin baik harga, kualitas pelayanan dan brand image maka akan mengakibatkan semakin tinggi pula keputusan pembelian. Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan secara parsial maupun secara simultan bahwa harga, kualitas pelayanan dan brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dan mempunyai tingkat keeratan hubungan yang kuat.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh harga kualitas pelayanan dan brand image terhadap keputusan pembelian asuransi JiwaSraya Semarang Barat Branch Office dapat disimpulkan sebagai berikut:
Variabel harga mempunyai pengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian sehingga hipotesis diterima. Nilai koefisien determinasi (KD) sebesar 35,9%. Hal ini membuktikan bahwa harga mengindikasikan suatu hubungan yang kuat terhadap keputusan pembelian jasa asuransi, dengan premi yang murah dan mendapatkan manfaat yang lebih mendorong adanya keputusan pembelian, sehingga semakin murah dan besar manfaat yang didapat nanti maka akan semakin menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sehingga hipotesis diterima. Nilai koefisien determinasi (KD) yaitu sebesar 26,8%. Hal ini membuktikan bahwa dengan memberikan pelayanan yang berkualitas konsumen akan lebih mudah untuk melakukan pengambilan keputusan dalam memilih asuransi, maka akan semakin menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Variabel brand image mempunyai pengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian sehingga hipotesis diterima. Nilai koefisien determinasi (KD) yaitu sebesar 50,5%. Hal ini membuktikan bahwa konsumen dengan mudah dapat mengenali perusahaan mengingat produk yang ditawarkan perusahaan. Sehingga semakin baik brand image perusahaan maka akan semakin menarik konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
Variabel harga (X1), kualitas pelayanan (X2) dan brand image (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis diterima. Nilai koefisien determinasi (KD) yaitu sebesar 58,5, dimana terdapat jumlah terbesar pada variabel brand image sebesar 50,5%. Hal ini membuktikan dengan manfaat yang di dapat dari harga asuransi yang murah serta kualitas pelayanan yang baik dan didukung brand image perusahaan akan semakin menarik konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

13.
Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Pertumbuhan Laba
Pada BPR Di Indonesia
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji dalam penelitian ini adalah :” untuk mengetahui pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap pertumbuhan laba pada BPR di Indonesia”.
Dari pengamatan dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 data yang dimulai pada bulan Januari tahun 2008 sampai Agustus tahun 2012.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa koefisien regresi untuk Non Performing Loan (NPL) sebesar 9,02 dengan nilai signifikan sebesar 0,02 dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikan 0,05 . Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan Non Performing Loan (NPL) berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan laba dapat diterima. Hipotesis minor ketiga yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan laba. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa koefisien regresi untuk BOPO sebesar -11,81 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikan 0,05 . Dengan demikian hipotesis minor ketiga yang menyatakan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan laba dapat diterima. Hipotesis minor keeempat yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan laba. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa koefisien regresi untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar -3,471 dengan nilai signifikan sebesar 0,010, dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikan 0,05 . Dengan demikian hipotesis minor keempat yang menyatakan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan laba dapat diterima.
Penelitian ini meneliti apakah tingkat kesehatan bank yang dinilai melalui aspek pemodalan yang diwakili oleh CAR (Capital Adequacy Ratio), aspek kualitas aktiva produktif yang diwakili oleh NPL (Non Performing Loan), aspek earning ang diwakili oleh BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasioanal) dan aspek liquidity yang diwakili oleh LDR (Loan to Deposit Ratio) berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan laba BPR di Indonesia periode tahun 2008-20012. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi linier berganda dengan empat variabel independen yaitu CAR, NPL, BOPO dan LDR dan satu variabel dependent yaitu Pertumbuhan Laba menunjukan bahwa CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasioanal) dan LDR (Loan to Deposit Ratio) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan laba di Bank Perkreditan Rakyat . Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Triono (2007) dan Nesti Hapsari (2009) yang menunjukan adanta hubungan yang signifikan antara CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasioanal) dan LDR (Loan to Deposit Ratio) terhadap pertumbuhan laba.

Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan laba pada BPR di Indonesia. Hasil temuan ini mendukung penelitian Adelia (2011) yang menunjukan adanya hubungan negatif yang signifikan pada variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap pertumbuhan laba. Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan laba pada BPR di Indonesia. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Ganiarti F (2003) dan Mawardi (2004) yang menyatakan adanya hubungan negatif antara Non Performing Loan (NPL) dengan pertumbuhan laba. Namun, hasil penelitian yang menyatakan adanya hubungan negatif antara Non Performing Loan (NPL) dengan pertumbuhan laba sesuai dengan penelitian Adelia (2011). Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan laba pada BPR di Indonesia . Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Sarifuddin (2005) yang menunjukan bahwa Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan laba. Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan laba pada BPR di Indonesia . Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Adelia (2011) yang menyatakan adanya hubungan yang negatif antara Loan to Deposit Ratio (LDR) dan pertumbuhan laba.
14.
Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi Dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi

Berdasarkan fakta tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1.    Apakah profitabilitas, suku bunga, inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara bersama-sama mempengaruhi harga saham badan usaha selama krisis ekonomi terjadi di Indonesia?

Apakah profitabilitas, suku bunga, inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara parsial mempunyai pengaruh terhadap harga saham badan usaha selama terjadi krisis ekonomi di Indonesia?
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling .
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perubahan profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham badan usaha selama periode krisis ekonomi. Secara parsial hanya suku bunga dan nilai tukar mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham selama periode krisis ekonomi tersebut.
Analisis yang telah dilakukan terhadap hasil studi ini memberikan beberapa kesimpulan, yang meliputi:
1.    Secara empiris terbukti bahwa profitabilitas,suku bunga, inflasi, dan nilai tukar secara bersama-sama mempengaruhi harga saham badan usaha secara signifikan selama krisis ekonomi terjadi di Indonesia.
2.    Secara empiris terbukti bahwa suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara parsial mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham badan usaha selama krisis ekonomi di Indonesia.
Keterbatasan penelitian ini terletak pada penentuan sampel yang hanya pada badan usaha sensitif. Untuk itu selanjutnya bisa digunakan semua badan usaha yang aktif di Bursa Efek Jakarta
15.
permasalahan hukum pembiayaan leasing di indonesia
Ada dua permasalahan yang akan dikemukakan dalam tulisan ini, yaitu: 1). Bagaimana perkembangan leasing di Indonesia? 2). Apa saja kendala pembiayaan leasing di Indonesia?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel berupa teknik purpose sampling hingga menghasilkan kesimpulan yaitu:
Permasalahan leasing terjadi karena: a). Belum adanya ketersediaan peraturan perundang-undangan yang memadai; b). Keterbatasan permodalan perusahaan leasing di Indonesia; c). Ketidak tersediaan sistem data lessee sebagai data untuk pertimbangan pemberian pembiayaan oleh lessor atau perusahaan leasing.
Kesimpulan dari tulisan ini adalah: 1). Bahwa perkembangan leasing terjadi begitu cepat dikarenakan sebagai solusi pembiayaan bagi perusahaan yang berkembang berdasarkan perkembangan dalam praktek bisnis dan merupakan lembaga pembiayaan non bank. 2). Permasalahan leasing terjadi karena: a). Belum adanya ketersediaan peraturan perundang-undangan yang memadai; b). Keterbatasan permodalan perusahaan leasing di Indonesia; c). Ketidak tersediaan sistem data lessee sebagai data untuk pertimbangan pemberian pembiayaan oleh lessor atau perusahaan leasing.

 


Laporan Magang Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung Tahun 2020

  LAPORAN MAGANG DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG   Disusun oleh : TESSA MILTASARI              1651010443       ...