Nama : Tessa Miltasari
Npm :1651010443
M.Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen : Prof.Dr.Tulus Suryanto,M.M.,C.A.,Akt.
Tema : Lembaga Keuangan
REVIEW JURNAL
|
JUDUL
|
RUMUSAN MASALAH
|
ANALISIS
|
KESIMPULAN
|
||||||||||||||||
1.
|
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Produk
Pembiayaan Terhadap Minat Dan Keputusan Menjadi Nasabah Di
Bank Syariah
|
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji
dalam penelitian ini adalah :” untuk mengetahui
pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menjadi nasabah, pengaruh kualitas
pelayanan terhadap keputusan menjadi nasabah, pengaruh produk pembiayaan
terhadap minat menjadi nasabah dan pengaruh produk pembiayaan terhadap
keputusan menjadi nasabah”.
|
Penelitian ini
merupakan penelitian asosiatif kausal. Penelitian ini menggunakan simple random sampling dan kuota sampling, sedangkan analisis
data menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif kualitas pelayanan
terhadap minat menjadi nasabah. Kualitas pelayanan juga berpengaruh positif
terhadap keputusan menjadi nasabah. Penelitian ini juga menemukan bahwa
produk pembiayaan juga berpengaruh positif terhadap minat menjadi nasabah.
Produk pembiayaan juga berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi
nasabah. Selain itu minat menjadi nasabah juga berpengaruh positif terhadap
keputusan menjadi nasabah.
|
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama terdapat
pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap minat menjadi nasabah bank
syariah di Kota Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien
jalur standar sebesar 0,185 dan critical
ratio sebesar 2,194 dengan probabilitas 0,028 (p>0,05).
Kedua terdapat
pengaruh positif produk pembiayaan terhadap minat menjadi nasabah bank
syariah di Kota Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien
jalur standar sebesar 0,531 dan critical
ratio sebesar 6,284 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05).
Ketiga terdapat pengaruh positif
kualitas pelayanan terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah di Kota
Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar
sebesar 0,415 dan critical ratio
sebesar 5,327 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05).
Keempat terdapat pengaruh positif
produk pembiayaan terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah di Kota
Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar
sebesar 0,263 dan critical ratio
sebesar 2,926 dengan probabilitas 0,005 (p<0,05).
Kelima terdapat pengaruh positif minat
menjadi nasabah terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah di Kota
Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar sebesar
0,216 dan critical ratio sebesar
2,382 dengan probabilitas 0,017 (p<0,05).
|
||||||||||||||||
2.
|
Persepsi Nasabah Tentang Ketanggapan,
Keramahan, Kehandalan, Komunikasi, Dan Mengerti Nasabah Terhadappelayanan
Bagian Prioritas Pt. Bank Central Asia Surabaya
|
Berdasarkan latar belakang penulisan, maka
perumusan masalahnya adalah :
Apakah kualitas pelayanan Bagian Prioritas
yang terdiri dari kehandalan, ketanggapan, keramahan, komunikasi, dan
mengerti nasabah dipersepsikan berbeda oleh nasabah dalam menerima layanan
tersebut pada PT. Bank Central Asia Tbk Surabaya ?
|
Desain
penelitian menggunakan studi pengujian hipotesis (Silalahi, 2003:55) yang
merupakan penelitian tentang fenomena yang diamati dengan cara menjelaskan
dalam bentuk hubungan antar variabel.
Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan (X) yang terdiri dari
kehandalan (X1), ketanggapan (X2), Keramahan
(X3), Komunikasi (X4), dan mengerti nasabah (X5).
Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan nasabah (Y).
“Metode
sampel non probabilitas, adalah metode pemilihan sampel secara tidak acak”
yaitu nasabah yang memiliki tabungan Rp. 500.000.000,00
Penggolongan
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Data primer, adalah data yang diperoleh melalui
penyebaran kuesioner di tempat penelitian yaitu PT. BCA Surabaya.
2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh
secara tidak langsung dari PT. Bank Central Asia Tbk. Surabaya yang didapat
yaitu profil perusahaan dan beberapa jurnal ilmiah yang berkaitan dengan
topik serta dari majalah info BCA.
Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan riset, observasi, dokumentasi dan
kuisioner.
Berdasar
hasil analisa di atas, diketahui signifikansi uji Friedman nilainya 0,764
> 0,05 berarti sesuai hipotesa yang telah di ajukan di depan maka Ho
diterima dan Ha di tolak, artinya Persepsi nasabah terhadap pelayanan
(kehandalan, keramahan, komunikasi,
ketanggapan dan mengerti nasabah) yang diberikan bagian prioritas adalah
identik / tidak berbeda. Maknanya adalah kehandalan, keramahan, komunikasi,
ketanggapan dan mengerti nasabah dipersepsikan sama oleh nasabah dalam
menerima pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank Central Asia Tbk Surabaya.
|
Setelah melakukan analisa dan pembahasan, selanjutnya dapat
disimpulkan bahwa kelima variabel pelayanan bagian prioritas PT. Bank Central
Asia Tbk Surabaya yaitu Kehandalan, Keramahan, Ketanggapan, Komunikasi dan
Mengerti Nasabah satu sama lain secara terintegrasi memiliki tingkat kepuasan
sama di
mata nasabah karena hasil analisa
menunjukkan kelima variabel tersebut identik satu sama lain.
|
||||||||||||||||
3.
|
Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang
Tingkat Suku Bunga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung
Nasabah
|
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji
dalam penelitian ini adalah :” untuk: 1) mengetahui Pengaruh Persepsi
Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga terhadap Minat Menabung Nasabah, 2)
mengetahui Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi terhadap Minat Menabung
Nasabah, 3) mengetahui Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Menabung Nasabah dan 4) mengetahui Pengaruh Persepsi Nasabah
tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat
Menabung Nasabah di BRI Cabang Sleman”.
|
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah penyimpan di
BRI Cabang Sleman sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 100 responden
dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode random. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan
kuisioner sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier
berganda, uji prasyarat (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
linearitas) dan uji statistik (uji t, uji F dan koefisien determinasi).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa uji normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnov Test secara
keseluruhan distribusi data bersifat normal. Untuk uji multikolinieritas diperoleh nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 sehingga model
regresi tidak ada masalah multikolinearitas. Dari analisis regresi diperoleh
hasil: 1)Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah dengan nilai korelasi sebesar
0,406 dan t-hitung sebesar 4,394; 2)Persepsi Nasabah tentang Promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah dengan
hasil nilai korelasi sebesar 0,571dan t-hitung sebesar 6,892; 3)Persepsi
Nasabah tentang Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Menabung Nasabah dengan nilai korelasi 0,503 dan t-hitung
5,755; 4) secara keseluruhan Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga,
Promosi dan Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Minat Menabung Nasabah di BRI Cabang Sleman dengan F-hitung sebesar 26,374
dan R square sebesar 0,452 yang artinya variabel dependen dapat dijelaskan
oleh variabel independen sebesar 45,2 % sedangkan sisanya sebesar 54,8 %
dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi.
|
a.
Persepsi
Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga berpengaruh positif signifikan terhadap
Minat Menabung Nasabah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar
0,406 dan t-hitung sebesar 4,394.
b.
Persepsi
Nasabah tentang Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat
Menabung Nasabah. Hal ini didukung dengan hasil yang diperoleh berupa
koefisien korelasi sebesar 0,571serta uji signifikansi parsial (uji t) yang
menghasilkan nilai t-hitung sebesar 6,892 dengan t-tabel sebesar 1,980.
c.
Persepsi
Nasabah tentang Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Menabung Nasabah. Hal ini terbukti dengan hasil yang diperoleh
berupa koefisien korelasi sebesar 0,503 serta uji signifikansi parsial (uji t)
yang menghasilkan nilai t-hitung sebesar 5,755>1,980.
d.
Persepsi
Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan
|
||||||||||||||||
4.
|
Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya
|
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah Bank
Muamalat Cabang Palangka Raya?
2.
Faktor-faktor apa saja yang menentukan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya?
|
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Muamalat Cabang Palangka
Raya. Sedangkan subjeknya adalah nasabah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya
yang berjumlah 5 (lima) orang dengan 1 (satu) orang informan dari pihak Bank
Muamalat Cabang Palangka Raya. Metode pengumpulan datanya dengan cara
observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk pengabsahan data menggunakan
trianggulasi sumber. Teknik analisis data ada tiga yaitu: 1.Reduksi Data,
2.Penyajian Data, 3.Menarik Kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan Bank
Muamalat Cabang Palangka Raya sudah cukup memuaskan bagi para nasabah. Namun,
masih terdapat beberapa faktor yang bisa dibenahi seperti jaringan ATM yang
sering offline dan jumlah kantor
serta mesin ATM yang perlu ditambahkan lagi dengan diiringi tingkat promosi
yang lebih luas. Dilain pihak,Bank Muamalat Cabang Palangka Raya telah
melakukan perbaikan setiap tahunnya terhadap fasilitas dan pelayanan yang
diberikan kepada nasabah seperti penambahan fitur layanan mobile bangking. Faktor-faktor yang
sangat menentukan kualitas pelayanan perbankan ada 6 (enam) komponen faktor,
diantaranya kepatuhan (compliance)
berupa penerapan produk Islami dan bagi hasil serta tidak adanya pemungutan
bunga, bukti langsung (tangible)
berupa fasilitas fisik yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh nasabah
merupakan poin utama yang dapat menimbulkan persepsi positif dibenak nasabah,
keandalan (realibility) berupa
kemampuan dalam menyelenggarakan jasa dengan akurat, konsisten dan dapat
diandalkan, daya tanggap (responsiveness)
berupa kebijakan untuk membantu dan memberi pelayanan yang tepat kepada
pelanggan, dengan menyampaikan informasi yang jelas, jaminan (assurance) berupa pengetahuan dan
kesopanan karyawan perusahaan untuk menjaga kepercayaan, dan terakhir faktor
empati (empathy) berupa perhatian
yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada nasabah
dengan berupaya memahami keinginan nasabah.
|
Berdasarkan
hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan penulis, maka dapat
disimpulkan yaitu:
1.
Kulitas pelayanan yang diberikan Bank Muamalat Cabang Palangka
Raya sudah memuaskan bagi para nasabah. Hanya saja, terdapat beberapa faktor
yang perlu untuk segera diatas seperti jaringan ATM yang masih sering terjadi
offline maupun jumlah kantor
pembantu dan mesin ATM yang kurang memadai. Faktor-faktor ini tertanam kuat
dalam benak nasabah sehingga menghasilkan persepsi negatif terhadap pelayanan
yang pernah diterimanya ketika melakukan transaksi diBank Muamalat Cabang
Palangka Raya. Dilain pihak Bank Muamalat Cabang Palangka Raya telah
melakukan peningkatan dan perbaikan setiap tahunnya terhadap fasilitas dan
pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Seperti penambahan fitur mobile banking. Hal ini merupakan
upaya yang sangat baik untuk memperbaiki kualitas pelayanan pada
masing-masing perbankan.
Dari
beberapa persepsi subjek dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang sangat
menentukan kualitas pelayanan perbankan ada 6 (enam) komponen faktor,
diantaranya kepatuhan (compliance)
berupa layanan produk yang diterapkan dengan jaminan bagi hasil tanpa
pembebanan biaya bunga terhadap tabungan maupun pinjaman, bukti langsung (tangible) berupa fasilitas fisik yang
dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh nasabah merupakan poin utama yang
dapat menimbulkan persepsi positif dibenak
nasabah,
keandalan (realibility) berupa
kemampuan dalam menyelenggarakan jasa dengan akurat, konsisten dan dapat
diandalkan, daya tanggap (responsiveness)
berupa kebijakan untuk membantu dan memberi pelayanan yang tepat kepada
pelanggan, dengan menyampaikan informasi yang jelas, jaminan (assurance) berupa pengetahuan dan
kesopanan karyawan perusahaan untuk menjaga kepercayaan, dan terakhir faktor
empati (empathy) berupa perhatian
yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada nasabah
dengan berupaya memahami keinginan nasabah.
|
||||||||||||||||
5.
|
Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Unit Politeknik
|
Pelayanan adalah faktor yang penting dan
pelayanan juga suatu pendukung dari kegiatan pemasaran produk dari perbankan
berupa jasa yang diberikan pada nasabah. Setiap bank bersaing untuk mendapatkan
nasabah dengan meningkatkan kualitas pelayanan. Berdasarkan uraian diatas
maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
kualitas pelayanan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Unit
Politeknik.
2.
Bagaimana
tingkat kepuasan nasabah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Unit
Politeknik.
3.
Bagaimana
pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (PERSERO) Tbk. Unit Politeknik.
|
Metode yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi, kuesioner dan kajian pustaka dengan menggunakan skala likert dan
metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampel non
probabilitas sebanyak 50 responden. Metode analisis yang digunakan adalah
metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi
kualitas pelayanan yang terdiri atas Tangible,
Emphaty, Reliability, Responsiveness dan Assurance memiliki pengaruh
terhadap kepuasan nasabah. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban yang
diberikan responden pada masing-masing indikator kualitas pelayanan melalui
kuesioner yang disebarkan kepada nasabah yaitu diperoleh rata-rata skor Tangibles 3,22, Emphaty 2,9, Reliability
2,64, Responsiveness 3,06 dan Assurance 3,24. Rata-rata skor yang
tertinggi adalah Tangibles,
Responsiveness dan Assurance yang berarti tanggapan responden terhadap
ketiga dimensi tersebut baik, sedangkat rata-rata skor terendah adalah Emphaty dan Reliability yang
menunjukkan tanggapan responden terhadap kedua dimensi tersebut termasuk
dalam kategori cukup baik. Dengan demikan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. Unit Politeknik harus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan
terutama pada dimensi Emphaty dan Reliability.
|
Kualitas
Pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Politeknik belum cukup baik, dilihat dari hasil data kuesioner serta
berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Dimensi Emphaty dan Reliability dirasakan masih kurang,
sehingga membuat nasabah merasa bahwa pelayanan yang diberikan belum tepat
waktu dan kurangnya informasi mengenai produk kepada mereka.
2.
Nasabah belum merasa puas dengan fasilitas yang ada, sehingga
membuat kemudahan dalam pelayanan yang diberikan masih kurang.
3.
Kurang disiplinnya karyawan mengakibatkan pemberian pelayanan
tidak tepat waktu seperti yang dijanjikan.
4.
Nasabah belum merasa puas terhadap produk dikarenakan karyawan
belum mampu memberikan informasi mengenai produk kepada nasabah dan
mengakibatkan kurangnya pengetahuan nasabah akan produk dari bank tersebut.
5.
Dalam proses transaksi karyawan masih kurang cepat dan tepat dikarenakan
hanya terdapat 1 teller dan seringkali proses transaksi mengalami kesalahan
atau tidak tepat pada tujuan
|
||||||||||||||||
6.
|
Hubungan
Service Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Pt Pegadaian Syariah
(Persero) Cabang Babakan Surabaya
|
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji
dalam penelitian ini adalah :” untuk mengetahui apa hubungan antara kualitas pelayanan (service quality) dan loyalitas
pelanggan (customer loyalty) di
perusahaan, khususnya di PT. Pegadaian Syariah (Persero) Babakan Surabaya
sebagai tempat penelitian penulis”.
|
Peneliti menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif akan menyajikan
data, menganalisa, dan menginterpretasikan, dan dapat juga bersifat
komparatif dan korelatif. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini penulis
mengumpulkan data tentang permasalahan yang diteliti lalu diuraikan,
digambarkan, diinterpretasikan secara rasional dan diambil kesimpulan dari
penelitian tersebut.
Peneliti dalam hal ini mengambil jenis penelitian
deskriptif kualitatif karena ingin mendeskripsikan/menggambarkan hubungan
kualitas pelayanan (service excellent) dan loyalitas pelanggan (customer loyalty) di PT Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Babakan
Surabaya.
|
Dari
uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
:
1. Reliability atau kehandalan adalah
kemampuan untuk menjalankan
pelayanan yang telah dijanjikan secara tepatdan akurat atau terpercaya.
2. Assurance
atau jaminan adalah perilaku
Karyawanmampumenumbuhkan kepercayaan
customer terhadap perusahaan dan
perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya.
3. Tangibles
adalah bukti fisik yang berwujud. Penampilan bentuk-bentuk
fisik yang semua itu menggambarkan penampilan fisik atau image pelayanan oleh
customer.
4. Empathy
atau perhatian berarti perusahaan memahami masalah para pelanggannya,
bertindak demi kepentingan customer,
memberikan perhatian kepada customer
dan memiliki jam operasional yang nyaman bagi customer.
5. Responsiveness atau ketanggapan adalah kesediaan dan kemauan karyawan
untuk menolong customer dan untuk
menyediakan pelayanan dengan segera serta penyampaian informasi yang jelas.
6. Loyalitas adalah
respon perilaku pembelian yang dapat terungkap secara terus menerus oleh
customer kepada perusahaan dan tetap setia kepada perusahaan dalam jangka
waktu yang lama.
7. Dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa service quality
juga mempengaruhi loyalitas pelanggan. Semakin baik kualitas pelayanan dari
perusahaan pemberi jasa maka semakin tinggi pula loyalitas pelanggan untuk
tetap setia kepada perusahaan.
|
||||||||||||||||
7.
|
Analisis Pengaruh Komitmen Afektif,
Komitmen Berkelanjutan, Dan Komitmen Normatif Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT.Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang
|
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji dalam
penelitian ini adalah :”
untuk menganalisis dan menguji pengaruh komitmen afektif terhadap kinerja
karyawan pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang:
|
Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan format
eksplanasi. Format eksplanasi digunakan untuk menggambarkan suatu
generalisasi atau menjelaskan hubungan suatu variabel dengan variabel
lainnya. Karena itu penelitian eksplanasi menggunakan hipotesis dan untuk
menguji hipotesis tersebut digunakan statistik inferensial. .populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang
yang berjumlah 54 orang sehingga seluruh populasi penelitian sebagai unit
observasi biasa.
Hasil penelitian menunjukan pengaruh variabel komitmen afektif,
menunjukkan hasil yang positif dengan taraf signifikansi sebesar 0.011 yang
berarti variabel Komitmen Afektif (X1) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).Variabel Komitmen Berkelanjutan
(X2)dengan hasil taraf signifikansi sebesar 0.211.menunjukkan bahwa variabel
Komitmen Berkelanjutan (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel Kinerja Karyawan. Variabel Komitmen Normatif (X3) dengan nilai
signifikansi sebesar 0.002 menunjukkan bahwa variabel Komitmen Normatif (X3)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)
pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang.Nilai Fhitung > Ftabel yaitu
24.839 > 2.79 atau nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, menunjukkan
bahwa Variable Komitmen Afektif (X1), Komitmen Berkelanjutan (X2), dan
Komitmen Normatif (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang.
|
Berdasarkan uraian dan pembahasan diatas
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Nilai
thitung 2.659, dan nilai ttabel = 1.676. Maka, pengaruh
variabel komitmen afektif, menunjukkan hasil yang positif dengan nilai thitung=
2.659 >ttabel = 1.676 dengan taraf signifikansi sebesar 0.011.
Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa
hipotesis pertama yang berbunyi Variabel Komitmen Afektif (X1) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang secara empiris terbukti kebenarannya.
Nilai thitung 1.268 dengan nilai ttabel
= 1.676. Maka thitung<ttabel (1.268<1.676) dengan
taraf signifikansi sebesar 0.211. Dengan demikian, H0 diterima dan H1 ditolak.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang berbunyi “Variabel
Komitmen Berkelanjutan (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang”
kurang terbukti kebenarannya secara empiris.
3.
Nilai
thitung adalah 3.306. Maka, thitung>ttabel
(3.306 > 1.676) dengan nilai signifikansi sebesar 0.002. Dengan demikian,
H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis ketiga
yang berbunyi “Variabel Komitmen Normatif (X3) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Ketapang” secara empiris
terbukti kebenarannya.
4.
Hasil
uji F yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung> Ftabel
yaitu 24.839>2.79 atau nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka H0
ditolak dan H1 diterima pada tingkat signifikan 5%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis keempat yang berbunyi “Variable Komitmen Afektif
(X1), Komitmen Berkelanjutan (X2), dan Komitmen Normatif (X3) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT.Pegadaian
(Persero) Cabang Ketapang” secara empiris terbukti kebenarannya.
|
||||||||||||||||
8.
|
Pengaruh
Tingkat Pendidikan Dan Lamanya Bekerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.
Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang
|
1. Apakah tingkat pendidikan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Pegadaian Syariah Cabang
Simpang Patal Palembang?
2. Apakah lamanya bekerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Simpang Patal Palembang?
Apakah tingkat pendidikan dan lamanya
bekerja secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Pegadaian Syariah Cabang Simpang Patal Palembang ?
|
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang menggunakan skala
likert. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang
bekerja di PT. Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang sebanyak 30 orang
dan metode penentuan sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh semua anggota dijadikan sebagai sampel. Metode
analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukan pengaruh variabel komitmen
afektif, menunjukkan hasil yang positif dengan taraf signifikansi sebesar
0.011 yang berarti variabel Komitmen Afektif (X1) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).Variabel Komitmen
Berkelanjutan (X2)dengan hasil taraf signifikansi sebesar 0.211.menunjukkan
bahwa variabel Komitmen Berkelanjutan (X2) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan. Variabel Komitmen Normatif
(X3) dengan nilai signifikansi sebesar 0.002 menunjukkan bahwa variabel
Komitmen Normatif (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang
Ketapang.Nilai Fhitung > Ftabel yaitu 24.839 > 2.79 atau nilai
signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, menunjukkan bahwa Variable Komitmen
Afektif (X1), Komitmen Berkelanjutan (X2), dan Komitmen Normatif (X3) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang.
|
Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Ringkat
Pendidikan dan lamanya Bekerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pegadaian
Syariah Simpang Patal Palembang simpulannya adalah sebagai berikut:
1.
Hasil regresi
memperoleh persamaan Y = 0,929+ 0,547 X1 + 0,125 X2 yang artinya kinerja karyawan
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan lamanya bekerja. Hasil analisis
regresi juga memperoleh nilai nilai koefisien determinasi (R2) Square sebesar
0,827 atau 82,7% (koefisien determinasi) dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel dependen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 82,7% dan
17,3% dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini (tidak diteliti).
2.
Tingkat
pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Pegadaian
Simpang Patal Palembang. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitungX2
sebesar 4,997 diterima dengan taraf signifikansi 5%.
3.
Lamanya
bekerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang
Patal Palembang. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung
X2 sebesar 2,266 diterima dengan taraf signifikansi 5%.
4.
Tingkat
pendidikan dan lamanya bekerja secara bersamaan berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang Patal
Palembang.
Hal
ini terbukti dari
hasil uji F yang
menunjukkan nilai 64,716 dengan tingkat probabilitas 0,000 yang jauh dibawah
Alpha 5%. nilai 64,716 dengan
tingkat probabilitas 0,000 yang jauh dibawah Alpha 5%.
|
||||||||||||||||
9.
|
Pengaruh Stres Kerja Dan Disiplin
Kerja Terhadap Prestasi Pada Pt.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado
|
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji
dalam penelitian ini adalah :” untuk mengetahui pengaruh Stres Kerja dan Disiplin Kerja
terhadap prestasi kerja di PT. Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado”.
|
Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh
Ringkat Pendidikan dan lamanya Bekerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang simpulannya adalah sebagai berikut:
1.
Hasil regresi memperoleh
persamaan Y = 0,929+ 0,547 X1 + 0,125
X2 yang artinya kinerja karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
dan lamanya bekerja. Hasil analisis regresi juga memperoleh nilai nilai
koefisien determinasi (R2) Square sebesar 0,827 atau 82,7% (koefisien
determinasi) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel dependen mampu
menjelaskan variabel dependen sebesar 82,7% dan 17,3% dijelaskan variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model ini (tidak diteliti).
2.
Tingkat pendidikan berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang Patal Palembang. Hal
ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitungX2 sebesar
4,997 diterima dengan taraf signifikansi 5%.
3.
Lamanya bekerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang Patal Palembang. Hal
ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung X2 sebesar
2,266 diterima dengan taraf signifikansi 5%.
Tingkat
pendidikan dan lamanya bekerja secara bersamaan berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan PT. Pegadaian Simpang Patal
Palembang. Hal ini terbukti
dari hasil uji F yang menunjukkan nilai 64,716 dengan
tingkat probabilitas 0,000 yang jauh dibawah Alpha 5%. nilai
64,716 dengan tingkat probabilitas 0,000 yang jauh dibawah Alpha 5%.
|
Kesimpulan dari penelitian ini
adalah:
1.
Secara
simultan stres kerja, disiplin kerja dan kualitas kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap Prestasi Kerja pada PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V
Manado.
2.
Stres
Kerja secara parsial positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
prestasi kerja pada PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado.
3.
Disiplin
Kerja secara parsial positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
prestasi kerja pada PT.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado
|
||||||||||||||||
10.
|
Analisis Potensi Dan Kendala
Pengembangan Pegadaian Syariah Di Kota Medan
|
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji
dalam penelitian ini adalah :” untuk potensi dan kendala pengembangan
pegadaian syariah di kota medan”.
|
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatanmetode kualitatif. Penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan fakta- fakta dan masalah yang
kemudian diinterpretasikan dengan rasional dan akurat sehingga dapat ditarik
kesimpulan. Tempat penelitian dilakukan dikota Medan dan subjek penelitian
adalah PT Pegadaian Syariah yang ada dikota Medan. Penelitian ini dilakukan
dalam kurun waktu lebih kurang 2 bulan yaitu dimulai dari tanggal 6 Januari
2014
–
24 Februari 2014.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan metode deskriptif kualitatif yaitu salah satu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku orang
orang yang diamati. Perkembangan Pegadaian Syariah semakin berkembang dari
tahun ke tahun dilihat dari semakin meningkatnya laba dan juga semakin
diminati oleh masyarakat pola pegadaian berbasis syariah. Sampai pada tahun
2014 ini (sekarang), dari ke empat pegadaian syariah yang ada di Kota Medan
tersebut berjumlah 17.016 nasabah dengan perincian nasabah tiap-tiap kantor
cabang pegadaian syariah, yaitu: kantor cabang pegadaian syariah Jalan Kertas
Syariah berjumlah 1823 nasabah, AR. Hakim Syariah 9400 nasabah, Setia Budi
Syariah 5093 nasabah dan Asrama Syariah 700 nasabah, dan terus bertambah dari
hari ke hari.
|
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
Kekuatan
yang dimiliki pegadaian syariah kota Medan terdiri dari: 1. Adanya dukungan
umat Islam kota Medan. 2. Persyaratan yang mudah dan murah yaitu hanya
membawa barang jaminan dan KTP. 3. Prosedur yang cepat dan sederhana hanya 15
menit saja. 4. Cukup dipungut biaya adm dan biaya ijarah (sewa tempat). 5.
Barang jaminan yang diasuransikan apabila kehilangan. 6. Tempat yang strategis
yang dekat dengan perumahan penduduk. 7. Produk – produk yang variatif dan
terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 8. Waktu pinjaman dapat
diperpanjang tanpa harus membayar biaya adm lagi.
Kelemahan terdiri dari: 1. Cabang
pegadaian syariah yang terbatas dan masih sedikit. 2. Karyawan yang merangkap
tugas sehingga menyebabkan tidak efektifnya kinerja karyawan. 3. Tidak semua
SDM nya memahami betul tentang perbedaan konvensional dengan syariah. 4.
Kurang adanya tenaga profesional yang handal karena dalam perhitungan syariah
membutuhkan ketelitian dalam memperhitungkan keuntungan. 5. Harus adanya
barang jaminan untuk memperoleh pinjaman. 6. Masih banyak nasabah yang merasa
malu untuk datang ke pegadaian syariah. 7. Belum memiliki visi dan misi
sendiri. 8 Kurangnya tempat penyimpanan barang jaminan atau tempat yang masih
terbatas.
Peluang
terdiri dari: 1. Anggapan dari masyarkat khusunya umat Islam bahwa bunga
adalah haram baik bagi penerima maupun pemberi. 2. Lokasi kantor yang cukup
strategis dan dekat keramaian penduduk. 3. Banyak nasabah yang cenderung
memilih produk syariah karena sesuai dengan syariat Islam. 4. Nasabah
pegadaian syariah bukan hanya dari umat Islam saja. 5. Adanya peluang ekonomi
dari berkembangnya pegadaian syariah baik bagi pegadaian syariah sendiri
maupun bagi nasabah. 6. Pegadaian umum yang saat ini tidak sejalan dengan
syariat Islam.
Ancaman terdiri dari: 1. Usaha gadai syariah sudah mulai
dilirik oleh pihak lain. 2. Adanya tindak kriminal seperti perampokan. 3.
Citra lembaga keuangan syariah belum mapan dimata masyarakat. 4. Anggapan
bahwa lembaga pegadaian syariah berkaitan dengan fanatisme agama. 5. Ancaman
dari orang yang merasa terusik kenikmatannya mengeruk kekayaan rakyat seperti
rentenir. 6. Susah untuk menghilangkan mekanisme bunga yang sudah mengakar
pada masyarakat.Setelah mempertimbangkan prosedur analisis SWOT, maka
strategi perusahaan dengan mempertimbangkan analisa sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan pelayanan yang ada
untuk merangkul nasabah
2. Peningkatan sosialisasi pada
masyarakat dan memperluas strategi pemasaran
3. Menjaga hubungan baik dengan
nasabah lama dan baru
4. Meningkatkan sarana dan prasarana
serta kemudahan prosedur dan persyaratan dalam transaksi
5. Menjalin kerja sama dengan lembaga
keuangan lain untuk melakukan promosi produk – produk baru
6. Menempatkan kantor pegadaian
syariah berada dilokasi yang ramai penduduk (lokasi strategis).
|
||||||||||||||||
11.
|
Analisis Kualitas Layanan Asuransi
Dalam Proses Ganti Rugi Kendaraan (Klaim) Nasabah Pt. Asuransi Mitra
Pelindung Mustika Bandung
|
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak
dianalisis dan dikaji dalam penelitian ini adalah :” Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gap kualitas layanan yang diberi PT.Asuransi Mitra Pelindung
Mustika serta untuk mengetahui strategi apa saja y dapat dilakukan
berdasarkan tingkat kepentingan dan performansinya”.
|
Jenis
penelitian yang digunakan peneliti untuk mengetahui dan menganalisis kualitas
layanan dan menilai adanya kesenjangan kualitas layanan dalam perbaikan
kendaraan dan juga kepuasan pelayanan PT. Asuransi MPM yaitu menggunakan
penelitian deskriptif.
Metode
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi yang rele-van,
akurat dan reliable yaitu sebagai berikut:obsevasi, wawancara dan kuisioner.
Populasi
dalam penelitian ini yaitu para pengguna jasa klaim asu pada tahun 2′14 yaitu
sebanyak 58 orang . Pengambilan populasi dila menggunakan pepulasi jenuh
yaitu teknik bila semua anggota popul sebagai sampel, dengan kata lain adalah
sensus. Populasi dalam pen semua pelanggan yang pernah merasakan jasa klaim
kendaraan di PT.As Pelindung Mustika.
Dari
hasil pengolahan data menggunakan metode SERVQUAL, diperoleh nilai rata-rata
total Servqual (T S Q) yaitu
sebesar -0.702. Nilai rata-rata total Servqual tersebut menunjukan bahwa
adanya gap antara harapan konsumen dengan apa yang sudah diberikan oleh
penyedia jasa yaitu PT.Asuransi Mitra Pelindung Mustika Bandung, karena nilai
angkanya dibawah 0 (negative). Dengan adanya gap tersebut, maka diperlukan
adanya perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan dari 5 dimensi
yang diukur.
Data
tersebut diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada 58 kon-sumen klaim
PT.Asuransi MPM. Data yang diperoleh dari pembagian kuesioner tersebut
kemudian diolah menggunakan metode SERVQUAL untuk mengetahui dan mengukur
kualitas layanan yang diberikan PT.Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPM)
Bandung.
|
Kualitas layanan klaim PT.Asuransi
Mitra Pelindung Mustika Cabang Bandung berdasarkan metode SERVQUAL, dapat
dikatakan belum memunuhi harapan kon-sumen. Hasil SERVQUAL ((TSQ) )
menunjukan adanya gap antara harapan kon-sumen dengan persepsi konsumen
terhadap layanan klaim di PT.Asuransi Mitra Pelindung Mustika Cabang Bandung.
Berdasarkan
metode Importance Performance Analysis (IPA), diperoleh hasil rata-rata
performance yaitu sebesar 3.67, sedangkan untuk rata-rata nilai importance
yaitu sebesar 4.36. Setelah dilakukan analisis dan dikategorikan dalam empat
kuad-ran maka diperoleh hasil 5 atribut pertanyaan masuk dalam kuadran A
(konsentrasi) yang mana atribut tersebut menjadi fokus utama layanan yang
harus dibenahi, 2 atribut pertanyaan masuk dalam kuadran B (pertahankan) yang
mana atribut tersebut dianggap sudah dilaksanakan dengan baik oleh penyedia
jasa dan harus tetap diper-tahankan, 1 atribut pertanyaan masuk dalam kuadran
C (prioritas rendah) yang mana atribut tersebut dianggap tidak berpengaruh
terhadap kualitas layanan klaim, dan sisanya 14 atribut pertanyaan masuk
dalam kuadran D (berlebihan) yang mana atribut tersebut terlalu berlebihan
dilaksanakan oleh penyedia jasa, padahal atribut tersebut sebenarnya dianggap
tidak terlalu penting oleh nasabah. Saran yang diberikan untuk penelitian ini
yaitu sebagai berikut :
Menambah Sumber Daya Manusia (SDM)
yang khusus menangani bagian ad-minstrasi klaim dan SDM yang khusus menangani
klaim untuk konsumen yang bersumber dari group MPM.
Membuat Standard Operational
Procedure (SOP) yang lebih rinci mengenai waktu perbaikan dengan pihak bengkel,
sehingga pihak bengkel dan pihak asur-ansi memberikan jenjang waktu yang sama
terhadap satu kerusakan kepada konsumen.
Membuat suatu standard dan
perjanjian internal mengenai pergantian spare part untuk klaim kendaraan. Hal
ini bertujuan untuk menyatukan persepsi antara petugas klaim Asuransi MPM
dengan petugas bengkel maupun konsumen yang sering menuntut pergantian spare
part.
|
||||||||||||||||
12.
|
Pengaruh Harga Kualitas Pelayanan Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pemegang Polis Dalam Memilih Asuransi
(Studi Kasus Pada Asuransi Jiwasraya
Semarang Barat Branch Office)
|
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji
dalam penelitian ini adalah :” untuk mengetahui pengaruh dari harga, kualitas pelayanan
dan brand image terhadap keputusan
pembelian”.
|
Tipe
penelitian yang digunakan adalah eksplanatori riset. Dengan sampel 95
responden melalui teknik non probabiliti sampling yaitu purposif sampling.
Teknik analisis menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, regresi linear
sederhana, regresi linear berganda, uji T dan uji F dengan alat bantu SPSS
16. Hasil penelitian ini menunjukkan harga, kualitas pelayanan, dan brand image asuransi jiwasraya dapat
dikatakan cukup baik. Keputusan pembelian juga termasuk dalam kategorisasi baik. besarnya pengaruh harga
terhadap keputusan pembelian sebesar 35,9%.Besarnya pengaruh kualitas
pelayanan terhadap keputusan pembelian sebesar 26,8%. Besarnya pengaruh brand image terhadap keputusan
pembelian sebesar 50,5%. Secara simultan, besarnya pengaruh harga, kualitas
pelayanan dan brand image sebesar 58,5%. Hal ini berarti
semakin baik harga, kualitas pelayanan dan
brand image maka akan mengakibatkan semakin tinggi pula keputusan
pembelian. Berdasarkan hasil
analisa data dapat disimpulkan secara parsial maupun secara simultan bahwa
harga, kualitas pelayanan dan brand image berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian dan mempunyai tingkat keeratan hubungan yang kuat.
|
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh harga kualitas
pelayanan dan brand image terhadap
keputusan pembelian asuransi JiwaSraya Semarang Barat Branch Office dapat disimpulkan sebagai berikut:
Variabel
harga mempunyai pengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian
sehingga hipotesis diterima. Nilai koefisien determinasi (KD) sebesar 35,9%.
Hal ini membuktikan bahwa harga mengindikasikan suatu hubungan yang kuat
terhadap keputusan pembelian jasa asuransi, dengan premi yang murah dan
mendapatkan manfaat yang lebih mendorong adanya keputusan pembelian, sehingga
semakin murah dan besar manfaat yang didapat nanti maka akan semakin menarik
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Variabel
kualitas pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian
sehingga hipotesis diterima. Nilai koefisien determinasi (KD) yaitu sebesar
26,8%. Hal ini membuktikan bahwa dengan memberikan pelayanan yang berkualitas
konsumen akan lebih mudah untuk melakukan pengambilan keputusan dalam memilih
asuransi, maka akan semakin menarik konsumen untuk melakukan keputusan
pembelian.
Variabel brand image mempunyai pengaruh positif terhadap variabel
keputusan pembelian sehingga hipotesis diterima. Nilai koefisien determinasi
(KD) yaitu sebesar 50,5%. Hal ini membuktikan bahwa konsumen dengan mudah
dapat mengenali perusahaan mengingat produk yang ditawarkan perusahaan.
Sehingga semakin baik brand image perusahaan maka akan semakin
menarik konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian.
Variabel harga (X1),
kualitas pelayanan (X2) dan brand
image (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel
keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis diterima. Nilai koefisien
determinasi (KD) yaitu sebesar 58,5, dimana terdapat jumlah terbesar pada
variabel brand image sebesar 50,5%.
Hal ini membuktikan dengan manfaat yang di dapat dari harga asuransi yang
murah serta kualitas pelayanan yang baik dan didukung brand image perusahaan
akan semakin menarik konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
|
||||||||||||||||
13.
|
Pada BPR Di Indonesia
|
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dianalisis dan dikaji
dalam penelitian ini adalah :” untuk mengetahui pengaruh tingkat kesehatan
bank terhadap pertumbuhan laba pada BPR di Indonesia”.
|
Dari
pengamatan dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 data yang dimulai pada
bulan Januari tahun 2008 sampai Agustus tahun 2012.
Dari
hasil penelitian diperoleh bahwa
koefisien regresi untuk Non Performing
Loan (NPL) sebesar 9,02 dengan nilai signifikan sebesar 0,02 dimana nilai
ini signifikan pada tingkat signifikan 0,05 . Dengan demikian hipotesis kedua
yang menyatakan Non Performing Loan
(NPL) berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan laba dapat diterima.
Hipotesis minor ketiga yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan
terhadap Pertumbuhan laba. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa koefisien
regresi untuk BOPO sebesar -11,81
dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dimana nilai ini signifikan pada
tingkat signifikan 0,05 . Dengan demikian hipotesis minor ketiga yang
menyatakan BOPO berpengaruh secara
signifikan terhadap Pertumbuhan laba dapat diterima. Hipotesis minor keeempat yang diajukan dalam
penelitian ini menyatakan bahwa Loan to
Deposit Ratio (LDR) berpengaruh
secara signifikan terhadap Pertumbuhan laba. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa koefisien regresi untuk Loan to
Deposit Ratio (LDR) sebesar -3,471 dengan nilai signifikan sebesar 0,010,
dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikan 0,05 . Dengan demikian
hipotesis minor keempat yang menyatakan Loan
to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan
laba dapat diterima.
|
Penelitian
ini meneliti apakah tingkat kesehatan bank yang dinilai melalui aspek
pemodalan yang diwakili oleh CAR (Capital
Adequacy Ratio), aspek kualitas aktiva produktif yang diwakili oleh NPL (Non Performing Loan), aspek earning
ang diwakili oleh BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasioanal)
dan aspek liquidity yang diwakili oleh LDR (Loan to Deposit Ratio) berpengaruh secara signifikan terhadap
Pertumbuhan laba BPR di Indonesia periode tahun 2008-20012. Hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan regresi linier berganda dengan empat variabel
independen yaitu CAR, NPL, BOPO dan LDR dan satu variabel dependent yaitu
Pertumbuhan Laba menunjukan bahwa CAR (Capital
Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), BOPO (Biaya
Operasional terhadap Pendapatan
Operasioanal) dan LDR (Loan to Deposit
Ratio) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
Pertumbuhan laba di Bank Perkreditan Rakyat . Hasil temuan ini mendukung
hasil penelitian dari Triono (2007) dan Nesti Hapsari (2009) yang menunjukan
adanta hubungan yang signifikan antara CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non
Performing Loan), BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasioanal) dan LDR (Loan to Deposit
Ratio) terhadap pertumbuhan laba.
Capital
Adequacy Ratio (CAR)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan laba pada BPR di Indonesia. Hasil temuan ini
mendukung penelitian Adelia (2011) yang menunjukan adanya hubungan negatif
yang signifikan pada variabel Capital
Adequacy Ratio (CAR) terhadap
pertumbuhan laba. Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Pertumbuhan laba pada BPR di Indonesia. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan hasil penelitian Ganiarti F (2003) dan Mawardi (2004)
yang menyatakan adanya hubungan negatif antara Non Performing Loan (NPL) dengan pertumbuhan laba. Namun, hasil
penelitian yang menyatakan adanya hubungan negatif antara Non Performing Loan (NPL) dengan
pertumbuhan laba sesuai dengan penelitian Adelia (2011). Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan laba pada BPR di
Indonesia . Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Sarifuddin
(2005) yang menunjukan bahwa Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan laba. Loan to Deposit Ratio (LDR)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan laba pada BPR di
Indonesia . Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Adelia (2011)
yang menyatakan adanya hubungan yang negatif antara Loan to Deposit Ratio (LDR) dan pertumbuhan laba.
|
||||||||||||||||
14.
|
Peranan Profitabilitas, Suku Bunga,
Inflasi Dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama
Krisis Ekonomi
|
Berdasarkan
fakta tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah profitabilitas, suku bunga,
inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara bersama-sama
mempengaruhi harga saham badan usaha selama krisis ekonomi terjadi di
Indonesia?
Apakah
profitabilitas, suku bunga, inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika secara parsial mempunyai pengaruh terhadap harga saham badan usaha
selama terjadi krisis ekonomi di Indonesia?
|
Pemilihan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling .
Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa perubahan profitabilitas, suku bunga,
inflasi dan nilai tukar mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap
perubahan harga saham badan usaha selama periode krisis ekonomi. Secara
parsial hanya suku bunga dan nilai tukar mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap harga saham selama periode krisis ekonomi tersebut.
|
Analisis
yang telah dilakukan terhadap hasil studi ini memberikan beberapa kesimpulan,
yang meliputi:
1. Secara empiris terbukti bahwa
profitabilitas,suku bunga, inflasi, dan nilai tukar secara bersama-sama
mempengaruhi harga saham badan usaha secara signifikan selama krisis ekonomi
terjadi di Indonesia.
2. Secara empiris terbukti bahwa suku bunga dan
nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara parsial mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap harga saham badan usaha selama krisis ekonomi di
Indonesia.
Keterbatasan
penelitian ini terletak pada penentuan sampel yang hanya pada badan usaha
sensitif. Untuk itu selanjutnya bisa digunakan semua badan usaha yang aktif
di Bursa Efek Jakarta
|
||||||||||||||||
15.
|
permasalahan hukum pembiayaan leasing
di indonesia
|
Ada
dua permasalahan yang akan dikemukakan dalam tulisan ini, yaitu: 1).
Bagaimana perkembangan leasing di Indonesia? 2). Apa saja kendala pembiayaan
leasing di Indonesia?
|
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel
berupa teknik purpose sampling hingga menghasilkan kesimpulan yaitu:
Permasalahan
leasing terjadi karena: a). Belum adanya ketersediaan peraturan
perundang-undangan yang memadai; b). Keterbatasan permodalan perusahaan
leasing di Indonesia; c). Ketidak tersediaan sistem data lessee sebagai data
untuk pertimbangan pemberian pembiayaan oleh lessor atau perusahaan leasing.
|
Kesimpulan dari tulisan ini adalah: 1). Bahwa perkembangan
leasing terjadi begitu cepat dikarenakan sebagai solusi pembiayaan bagi
perusahaan yang berkembang berdasarkan perkembangan dalam praktek bisnis dan
merupakan lembaga pembiayaan non bank. 2). Permasalahan leasing terjadi
karena: a). Belum adanya ketersediaan peraturan perundang-undangan yang
memadai; b). Keterbatasan permodalan perusahaan leasing di Indonesia; c).
Ketidak tersediaan sistem data lessee sebagai data untuk pertimbangan
pemberian pembiayaan oleh lessor atau perusahaan leasing.
|
maaf ya kalo berantakan soalny miminnya lagi males mau benerin, maaf jg kl banyak yang salah maklum lah miminnya masih belajar satu lagi pesen mimin kl mau copas boeh, bwt dipeljari jg boleh tapi kalo buat pelagiat mimin saranin jangan pernah ngelakuin itu ya karena kalian justru yang bakalan rugi karena kalian gak bakalan dapet apa-apa kecuali hanya sejumah nilai yang kalian dapatkan dari jerih payah orang lain.
ReplyDelete