Sunday, April 8, 2018

ESSAI PENELITIAN EKONOMI ISLAM DAN KAPITALISME


EKONOMI ISLAM DAN KAPITALISME

(Menurut Benih Kapitalisme dalam Ekonomi Islam)

Nama Dosen Pengampu:Anggoro Sugeng.,S.E.I,M.Sh.Ec.
NAMA KELOMPOK 1:
GESCA FENTIKA                1651010423
OCHI OKTAVIA                  1651010422
SELVIYA                              1651010429
TESSA MILTASARI             1651010443
Nama Pengarang: Choirul Huda
Tahun: 1 Mei 2016
Jumlah Halaman: 23 halaman

1.    Pengertian Kapitalisme
            Kapitalisme berasal dari asal kata capital yaitu berarti modal, yang diartikan sebagai alat produksi semisal tanah dan uang. Sedangkan kata isme berarti paham atau ajaran. Kapitalisme merupakan sitem ekonomi politik yang cenderung ke arah pengumpulan kekayaan secara individu tanpa gangguan kerajaan. Dengan kata lain kapitalisme adalah suatu paham ataupun ajaran mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan modal atau uang.
Menurut Ayn Rand, kapitalisme adalah a social system based on the recognition of individual rights, including property rights, in which all property is privately owned (suatu sistem sosial yang berbasiskan pada pengakuan atas hak-hak individu, termasuk hak milik di mana semua pemilikan adalah milik privat).
2.    Sejarah Kapitalisme
Kapitalisme muncul di Eropa pada abad ke-16. Secara sosiologis paham kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap kaum feodal. Kapitalisme di Eropa muncul dari pemikiran kaum ilmiah yang pada awalnya berfikir untuk mensejahterakan kaum buruh. Dari beberapa kejadian dan juga faktor lingkungan historis mempengaruhi pembentukan modal di Eropa Barat pada awal terbentuknya kapitalisme antara lain: 1) dukungan agama bagi kerja keras dan sikap hemat; 2) pengaruh logam-logam mulia dari dunia baru terhadap perkembangan relatif pendapatan atas upah, laba, dan sewa; 3) peranan negara dalam membantu dan secara langsung melakukan pembentukan modal dalam bentuk benda-benda modal aneka guna.
Max Weber dalam karyanya The Protestan Ethic of Spirit Capitalism, mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat sekali dengan semangat religius terutama kaum protestan. Pendapat Weber ini didukung Marthin Luther King yang mengatakan bahwa lewat perbuatan dan karya yang lebih baik manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi. Tokoh lain yang mendukung adalah Benjamin Franklin dengan mottonya yang sangat terkenal yaitu “Time Is Money”, bahwa manusia hidup untuk bekerja keras dan memupuk kekayaan.
3. Prinsip Dasar Kapitalisme                                                          
Bapak kapitalisme, Adam Smith mengemukakan 5 teori dasar dari kapitalisme:
1.         Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas–batas tertentu.
2.         Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan     status sosial ekonomi.
3.         Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih          keuntungan semaksimal mungkin.
4.         Kebebasan melakukan kompetisi.
5.         Mengakui hukum ekonomi pasar bebas/mekanisme pasar.
4. Benih Kapitalisme Dalam Ekonomi Islam
Dalam sejarah Islam awal, Kapitalisme Awal, yang disebut juga sebagai Kapitalisme Komersial, sudah hadir di Mekah. Elite Mekah adalah sebuah kelas pedagang yang memerintah dalam sistem plutokrasi. Dalam pembahasan Rodinson, suku Quraisy adalah suku yang memiliki privilege dan atas dasar itu mereka mengakses kekuasaan Di Mekah, Islam lahir dalam konteks masyarakat kapitalis komersial semacam itu. Dalam Kapitalisme Komersial semacam itu terjadi juga transaksi-transaksi finansial yang berpusat di Mekah yang berbasis riba. Namun Islam datang mengoreksi sistem riba dengan sistem zakat yang berdimensi sosial.
Karena itu, Islam sulit dipisahkan dengan sistem kapitalisme. Meski Islam melahirkan koreksi-koreksi etis tertentu, norma-norma Islam sebagai agama sejalan dan tidak menghambat perkembangan ekonomi. Mekanisme pasar bebas yang dianjurkan dalam kapitalisme, ternyata jauh sebelumnya Rasulullah saw telah menyetujui market mechanism of price dan menganjurkan kepada umatnya untuk memanfaatkan mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah-masalah ekonomi dan menghindari tas‘īr (penetapan harga oleh pemerintah) jika tidak diperlukan. Namun, bukan berarti penetapan harga selamanya dilarang, melainkan dianjurkan untuk barang-barang publik (public goods) dan kondisi khusus lainnya seperti dijabarkan oleh Ibn Taimiyyah dalam bukunya, Akām al-Sūq. Pertentangan utama kapitalisme dengan ekonomi Islam adalah terletak pada asas individu yang dianutnya. Di mana kapitalisme sangat menjunjung tinggi kebebasan berusaha dengan semangat kompetisi antar individu tanpa sama sekali mempermasalahkan penumpukan harta kekayaan, pengembangannya secara riba dan akumulasi kapital, serta masalah pembelanjaannya yang menanggalkan nilai-nilai sosial. Asas yang lebih tepat disebut homo-homini lupus (manusia adalah serigala bagi manusia lainnya).
Perhatian terhadap kepentingan orang lain hanya dilaksanakan dengan pertimbangan penambahan manfaat (marginal profit and utility) yang dapat dijelaskan dengan konsep pareto optimum improvement. Secara umum, Nabi Muhammad tidak pernah mengecam praktik pengumpulan kekayaan. Yang dikecam adalah praktik kecurangan dalam kegiatan ekonomi tersebut. Beberapa literatur bahkan menempatkan Nabi sebagai pembela mekanisme pasar. Dia, misalnya, menolak permintaan para sahabat untuk mengendalikan gejolak ekonomi dengan mematok harga. Mematok harga adalah perbuatan yang melawan sunnatullah. “Sesungguhnya Allahlah yang menetapkan harga, dan menurunkannya, melapangkan dan meluaskan rezki. Janganlah seseorang di antara kalian menuntut saya untuk berlaku zalim dalam soal harta maupun nyawa” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban).



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Laporan Magang Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung Tahun 2020

  LAPORAN MAGANG DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG   Disusun oleh : TESSA MILTASARI              1651010443       ...