EKONOMI ISLAM DAN KAPITALISME
(Menurut Benih Kapitalisme dalam Ekonomi Islam)
Nama Dosen Pengampu:Anggoro
Sugeng.,S.E.I,M.Sh.Ec.
NAMA
KELOMPOK 1:
GESCA
FENTIKA 1651010423
OCHI
OKTAVIA 1651010422
SELVIYA 1651010429
TESSA
MILTASARI 1651010443
Nama
Pengarang: Choirul Huda
Tahun: 1
Mei 2016
Jumlah
Halaman: 23 halaman
1.
Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme
berasal dari asal kata capital yaitu
berarti modal, yang diartikan sebagai alat produksi semisal tanah dan uang.
Sedangkan kata isme berarti paham
atau ajaran. Kapitalisme merupakan sitem ekonomi politik yang cenderung ke arah
pengumpulan kekayaan secara individu tanpa gangguan kerajaan. Dengan kata lain
kapitalisme adalah suatu paham ataupun ajaran mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan modal atau uang.
Menurut Ayn Rand, kapitalisme adalah a social system based on the recognition of individual rights, including
property rights, in which all property is privately owned (suatu sistem
sosial yang berbasiskan pada pengakuan atas hak-hak individu, termasuk hak milik di mana semua pemilikan adalah milik
privat).
2.
Sejarah Kapitalisme
Kapitalisme muncul di Eropa pada abad ke-16.
Secara sosiologis paham kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap kaum
feodal. Kapitalisme di Eropa muncul dari pemikiran kaum ilmiah yang pada
awalnya berfikir untuk mensejahterakan kaum buruh. Dari beberapa kejadian dan
juga faktor lingkungan historis mempengaruhi pembentukan modal di Eropa Barat
pada awal terbentuknya kapitalisme antara lain: 1) dukungan agama bagi kerja
keras dan sikap hemat; 2) pengaruh logam-logam mulia dari dunia baru terhadap
perkembangan relatif pendapatan atas upah, laba, dan sewa; 3) peranan negara
dalam membantu dan secara langsung melakukan pembentukan modal dalam bentuk
benda-benda modal aneka guna.
Max Weber dalam karyanya The Protestan Ethic of Spirit
Capitalism, mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat sekali dengan semangat religius terutama kaum
protestan. Pendapat Weber ini didukung Marthin Luther King yang mengatakan
bahwa lewat perbuatan dan karya yang lebih baik manusia dapat menyelamatkan
diri dari kutukan abadi. Tokoh lain yang mendukung adalah Benjamin Franklin dengan
mottonya yang sangat terkenal yaitu “Time Is Money”, bahwa manusia hidup untuk
bekerja keras dan memupuk kekayaan.
3. Prinsip Dasar Kapitalisme
Bapak kapitalisme, Adam Smith mengemukakan 5
teori dasar dari kapitalisme:
1.
Pengakuan
hak milik pribadi tanpa batas–batas tertentu.
2.
Pengakuan
hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status sosial ekonomi.
3.
Pengakuan
adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan semaksimal mungkin.
4.
Kebebasan
melakukan kompetisi.
5.
Mengakui
hukum ekonomi pasar bebas/mekanisme pasar.
4. Benih Kapitalisme Dalam Ekonomi Islam
Dalam sejarah Islam awal, Kapitalisme Awal,
yang disebut juga sebagai Kapitalisme Komersial, sudah hadir di Mekah. Elite
Mekah adalah sebuah kelas pedagang yang memerintah dalam sistem plutokrasi.
Dalam pembahasan Rodinson, suku Quraisy adalah suku yang memiliki privilege dan atas dasar itu mereka
mengakses kekuasaan Di Mekah, Islam lahir dalam konteks masyarakat kapitalis
komersial semacam itu. Dalam Kapitalisme Komersial semacam itu terjadi juga
transaksi-transaksi finansial yang berpusat di Mekah yang berbasis riba. Namun
Islam datang mengoreksi sistem riba dengan sistem zakat yang berdimensi sosial.
Karena itu, Islam sulit dipisahkan dengan
sistem kapitalisme. Meski Islam melahirkan koreksi-koreksi etis tertentu,
norma-norma Islam sebagai agama sejalan dan tidak menghambat perkembangan
ekonomi. Mekanisme pasar bebas yang dianjurkan dalam kapitalisme, ternyata jauh
sebelumnya Rasulullah saw telah menyetujui market
mechanism of price dan menganjurkan kepada umatnya untuk memanfaatkan
mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah-masalah ekonomi dan menghindari tas‘īr (penetapan harga oleh pemerintah)
jika tidak diperlukan. Namun, bukan berarti penetapan harga selamanya dilarang,
melainkan dianjurkan untuk barang-barang publik (public goods) dan kondisi khusus lainnya seperti dijabarkan oleh
Ibn Taimiyyah dalam bukunya, Aḥkām al-Sūq. Pertentangan utama kapitalisme dengan ekonomi Islam adalah terletak
pada asas individu yang dianutnya. Di mana kapitalisme sangat menjunjung tinggi
kebebasan berusaha dengan semangat kompetisi antar individu tanpa sama sekali
mempermasalahkan penumpukan harta kekayaan, pengembangannya secara riba dan
akumulasi kapital, serta masalah pembelanjaannya yang menanggalkan nilai-nilai
sosial. Asas yang lebih tepat disebut homo-homini
lupus (manusia adalah serigala bagi manusia lainnya).
Perhatian terhadap kepentingan orang lain
hanya dilaksanakan dengan pertimbangan penambahan manfaat (marginal profit and utility) yang dapat dijelaskan dengan konsep pareto optimum improvement. Secara umum,
Nabi Muhammad tidak pernah mengecam praktik pengumpulan kekayaan. Yang dikecam
adalah praktik kecurangan dalam kegiatan ekonomi tersebut. Beberapa literatur
bahkan menempatkan Nabi sebagai pembela mekanisme pasar. Dia, misalnya, menolak
permintaan para sahabat untuk mengendalikan gejolak ekonomi dengan mematok
harga. Mematok harga adalah perbuatan yang melawan sunnatullah. “Sesungguhnya
Allahlah yang menetapkan harga, dan menurunkannya, melapangkan dan meluaskan
rezki. Janganlah seseorang di antara kalian menuntut saya untuk berlaku zalim
dalam soal harta maupun nyawa” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu
Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban).
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.