MAKALAH EFISIENSI PASAR
(Edisi Revisi)
Dosen Pengampu : Vitria Susanti, M.A., M.ec.Dev.
Kelas / Smt / Prodi : F / 5 / Ekonomi Islam
Mata kuliah : Ekonomi Publik
Nama kelompok 3 : 1. Ely
Yulianti 1651010455
2. Endah Dwi Nugraheni 1651010430
3. Fajar Maulana 1651010481
4. Febri Maharani Putri 1651010461
5. Tessa Miltasari 1651010443
PRODI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan rahmat dan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Efisiensi Pasar” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Publik
yang diampu oleh Vitria Susanti, M.A.,
M.ec.Dev.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami sendiri khususnya.
Bandar Lampung, 15 Oktober 2018
Kelompok
3
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pasar Efisien........................................................................................................................ 3
B. Efisiensi Pasar Secara Informasi (External
Efficiency)..................................... .... 4
C. Efisiensi Pasar Secara Keputusan.................................................................... ...... 6
D. Implikasi Konsep Pasar Efisiensi............................................................................ 7
E. Pengujian
Prediktabilitas Return............................................................................. 8
F. Efisiensi
Pasar Secara Operasional (Internal
Efficiency)....................................... 11
G. Bentuk-Bentuk Efisiensi Pasar........................................................................................... 11
H. Alasan-Alasan Pasar Yang Efisien Dan Tidak
Efisien....................................................... 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................................ 14
B.
Saran...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Secara
umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan
oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas
dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam
beberapa macam definisi,yaitu, Definisi pasar didasarkan pada nilai intrinsik
sekuritas, Definisi efisiensi pasar didasarkan pada akurasi dari harga
sekuritas (Fama, 1970), Definisi efisiensi pasar didasarkan
pada disstribusi dan informasinya (Beaver, 1989), Definisi efsiensi
pasar didasarkan pada proses dinamik (Jones, 1951).
Efisiensi
pasar merupakan salah satu topik mendasar yang perlu kita renungi karena
berkaitan langsung dengan relevan atau tidaknya kegiatan untuk berusaha
memprediksi arah harga (timing). Sebagian besar kalangan
akademisi berkeyakinan bahwa pasar saham merupakan pasar yang efisien. Suatu
pasar dikatakan efisien apabila harga barang-barang yang dijual telah
menunjukan semua informasi yang ada sehingga tidak terbiasa menjadi terlalu
murah atau terlalu mahal.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa saja pengertian pasar efisien?
2. Bagaimana efisiensi pasar secara informasi?
3. Bagaimana efisiensi pasar secara keputusan?
4. Bagaimana implikasi konsep pasar efisien?
5. Bagaimana pengujian prediktabilitas return?
6. Apa saja bentuk-bentuk efisiensi pasar?
7. Apa saja alasan-alasan pasar yang efisien dan tidak
efisien?
C.
Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian pasar efisien
2. Agar mengetahui efisiensi pasar secara informasi
3. Agar mengetahui efisiensi pasar secara keputusan
4. Agar mengetahui implikasi konsep pasar efisien
5. Agar mengetahui
pengujian pada prediktabilitas return
6. Agar mengetahui
bentuk-bentuk efisiensi pasar
7. Agar mengetahui alasan pasar yang efisisen dan tidak
efisien
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pasar Efisien
Secara
umum, efisiensi pasar (market eficiency) di
definisikan sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dan informasi
(Beaver, 1989). Secara terperinci, definisi efisiensi pasar dapat di
klasifikasikan kedalam berbagai
pendapat yaitu:
1) Berdasarkan
nilai intrinsik sekuritas.
Efisiensi diukur
dari seberapa jauh harga sekuritas menyimpang dari nilai intrinsiknya (Beaver,
1989).
2) Berdasarkan
akurasi dari harga.
Pasar dianggap
efisien bila harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia
(Fama, 1970). Disini ada 2 aspek yang ditekankan yaitu pertama “fully reflect” yang menunjukkan bahwa
harga sekuritas secara akurat mencerminkan informasi yang ada. Kedua adalah “information available” artinya dengan
menggunakan informasi yang tersedia, investor secara akurat dapat
mengekspektasikan harga sekuritas yang bersangkutan.
3) Berdasarkan
distribusi informasi.
Definisi ini
secara implist mengatakan bahwa setiap orang mengamati suatu sistem informasi
yang tersedia dipasar maka setiap orang dianggap mendapatkan informasi yang
sama. Pasar efisien jika harga yang terjadi setelah informasi diterima oleh
pelaku pasar sama dengan harga yang terjdi jika setiap orang mendapatkan
seperangkat informasi tersebut.
4) Berdasarkan
proses dinamik
Pasar efisien
jika penyebaran informasi dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi
simetri, yaitu setiap orang memiliki informasi tersebut. Aada beberapa
penjelasan yang mendasari penyebaran informasi tidak simetris menjadi informasi
yang simetris yaitu:
a. Informasi
privat disebarkan kepublik secara resmi memalui pengumuman oleh perusahaan
emiten.
b. Investor
yang memiliki informasi privat akan menggunakannya dan setelah itu akan
bersedia untuk menjualnya. Nilai informasi ini adalah semakin rendah mendekati
nol seiring semakin banyaknya investor lain yang menggunakan informasi tersebut
dan berusaha menjualnya kembali. Akhirnya semua investor akan mendapatkan
informasi asimetrik tidak terjadi.
c. investor
yang mendapat informasi secara privat akan melakukan tindakan spekulatif. Ia
akan mempunyai insentif untuk menggunakan informasi tersebut dalam transakasi
sampai mencapai harga informasi penuh.
d. Teori
ekspektasi rasional (rational
ekspectation theory) menjelaskan bahwa investor yang tidak mempunyai
informasi privat akan mendapatkan informasi tersebut dengan mengamati perubahan harga yang
terjadi. Dengan demikian informasi menjadi simetrik karena semua informasi
privat sudah diserap oleh pasar lewat pengamatan harga yang terjadi.
5) Berdasarkan
pengambilan keputusan yang benar oleh pasar (Hartono, 2001). Syarat-syarat
terjadinya pasar efisien adalah:
a.
Ada banyak investor
yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan. Investor tersebut
secara aktif berpartisispasi dipasar dengan menganalisis, menilai dan
memperdagangkan saham. Selain itu mereka juga merupakan price taker, artinya tidak dapat memenuhi harga sekuritas.
b.
Semua pelaku pasar
dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang mudah dan
murah.
c.
Informasi yang tejadi
bersifat random.
Investor
bereaksi secara cepat terhadap informasi baru sehingga harga sekuritas akan
berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut.
B.
Efisiensi Pasar Secara Informasi (External
Efficiency)
Menurut
Fama (1970)
1) Efisiensi
bentuk lemah (weak form efficiency).
Harga secara
penuh mencerminkan informasi masa lalu.
2) Efisiensi
bentuk setengah kuat (semi strong form
efficiency).
Harga secara
penuh mencerminkan informasi publik.
3) Efisiensi
bentuk kuat (strong form efficiency)
Harga secara penuh
mencerminkan informasi publik dan privat.
Pada tahun 1991,
Fama melakukan penyempurnaan klasifikasi sehingga bersifat lebih umum yaitu:[1]
a) Efisiensi
bentuk lemah berubah menjadi prediktabilitas return.
b) Efisien bentuk setengah
kuat berubah menjadi peristiwa (event
study)
c) Efisiensi
bentuk kuat berubah menjadi pengujuan informasi privat
Mekanisme
pengujian efisiensi pasar secara informasi:
C.
Efisiensi Pasar
Secara Keputusan
Bentuk
efisiensi pasar ini selain mempertimbangkan ketersediaan informasi juga
memperhatikan kecanggihan pelaku pasar, artinya disini mereka dapat membedakan
apakah suatu informasi memiliki nilai ekonomis atau tidak. Pelaku pasar yang
canggih akan menganalisis lebih dalam informasi yang diterima supaya dapat
mengambil keputusan yang tepat sehingga tidak dibodohi oleh pasar. Pengujian
efisiensi pasar secara keputusan akan mempertimbangkan empat factor yaitu abnormal return, kecepatan reaksi, nilai
ekonomis dan ketepatan reaksi. Sedangkan pengujian efisiensi pasar secara informasi hanya akan melibatkan dua hal
yaitu, abnormal return dan kecepatan
reaksi.
Pengambilan keputusan yang tepat
dapat dilakukan investor dengan mengetahui nilai ekonomis suatu peristiwa.
Nilai ekonomis yaitu nilai yang dapat memengaruhi perubahan nilai perusahaan
sehubungan dengan adanya suatu peristiwa. Nilai perusahaan dihitung dari aliran
kas masuk bersih masa depan yang didiskonto ke nilai sekarang, sehingga
peristiwa dikatakan memiliki nilai ekonomis bila dapat mengakibatkan perubahan
aliran kas perusahaan. Keputusan yang tepat dapat diambil apabila keputusan
sesuai dengan pengaruh peristiwa terhadap nilai perusahaan. Pasar seharusnya
bereaksi positif terhadap persitiwa yang mengakibatkan naiknya nilai perusahaan
atau bereaksi negatif terhadap peristiwa yang menyebabkan turunnya nilai
perusahaan. Sedangkan untuk peristiwa yang tidak bernilai ekonomis maka
seharusnya pasar tidak memberikan reaksi apapun.
No
|
Nilai Ekonomis Suatu Peristiwa
|
Besarnya Nilai Ekonomis
|
Efek Terhadap Nilai Persih
|
Reaksi Pasar
|
Ketepatan Reaksi
|
A.Terjadi
abnormal return (pasar bereaksi)
1
|
Bernilai ekonomis
|
Positif
|
Naik
|
Positif negative
|
Tepat salah
|
2
|
Bernilai ekonomis
|
Negatif
|
Turun
|
Negative positif
|
Tepat salah
|
3
|
Tidak bernilai ekonomis
|
Nol
|
Tetap
|
apapun
|
Salah
|
B.
Tidak terjadi abnormal return (pasar
tidak bereaksi)
4
|
Bernilai ekonomis
|
Positif negative
|
Naik turun
|
Tidak bereaksi
|
Salah
|
5
|
Tidak bernilai ekonomis
|
nol
|
tetap
|
Tidak bereaksi
|
Tepat
|
D.
Implikasi
Konsep Pasar Efisiensi
Konsep pasar efisien akan berimpliksi
pada pmilihan strategi perdagangan yang dilakukan oleh seorang investor.
Apabila investor tidak yakin dan tidak percaya dengan eksistensi pasar efisien
maka ia akan cenderung menerapkan strategi perdagangan aktif guna mendapatkan
return yang lebih besar daripada return pasar. Oleh karena itu mereka dengan
aktif melakukan analisis sekuritas baik secara teknikal maupun fundamental.
Sebaiknya apabila investor percaya dengan konsep pasar efisien maka ia akan
lebih suka menggunakan strategi perdagangan pasif dengan membentuk portofolio
yang mereplikasi indeks pasar. Hal ini dilakukan, sebab tidak ada satupun
investor yang dapatmemperoleh return lebih besar dibandingkan return pasar.
Implikasi pasar efisien juga dapat
dilihat dari kerangka analisis sekuritas baik secara teknikal maupun
fundamental. Investor yang memanfaatkan analisis teknikal pada dasarnya
meyakini penggunaan informasi masa lalu atau historis baik berupa data harga
saham maupun volume perdagangan untuk memprediksi pergerakan harga saham di
masa depan. Dalam kondisi seperti ini apabila hipotesis prediktabilitas return
benar, ,maka tindakan investor melakukan analisis teknkal tidak ada artinya,
karena harga pasar saham yang terjadi sudah mencerminkan semua informasi masa
lalu yang relevan. Sedangkan analisis fundamental dilakukan dengan menganalisis
informasi fundamental yang dipublikasikan perusahaan misalnya : laporan
keuangan, laporan perubahan dividend an lain sebagainya untuk mengestimasi
nilai intrinsic saham. Estimasi dilakukan untuk menentukan keputusan membeli
atau menjual saham. Apabila studi peistiwa itu benar maka semua informasi
fundamental akan tercermin dalam harga pasar saham sehingga perilaku investor
melakukan analisis fundamental tidak akan memberikan nilai tambah.
E.
Pengujian
Prediktabilitas Return
Prediktabilitas
return dapat diuji dengan beberapa cara antara lain adalah melihat pola return,
mempelajari hubungan return dengan karakteristik perusahaan dan prediksi
return dari data masa lalu. Pada pasar yang efisien seharusnya tidak dijumpai
adanya pola return tertentu yang dapat dipakai sebagai strategi memperoleh
abnormal return oleh investor. Melalui sejumlah penelitian ternyata dapat
diidentifikasi adanya pola return tertentu, di mana dijumpai return mingguan
ataupun tahunan. Hal yang sama dijumpai pula dalam pengujian hubungan antara
karakteristik perusahaan dengan abnormal return, yang mengindikasikan adanya hubungan
signifikan. Seharusnya secara teoritis, tidak ada investor yang dapat
memperoleh abnormal return dengan memanfaatkan informasi karakteristik
perusahaan. Oleh karena itu kedua hal ini sering disebut dengan anomali pasar
efisien, yang akan dijelaskan lebih lanjut dibawah.
Sedangkan prediksi return dapat
dilakukan, lewat beberapa cara. Pertama, adalah uji korelasi yaitu pengujian
hubungan linier antara return hari ini dengan return di masa lalu. Semakin
tinggi korelasi antar return masa lalu dengan masa kini maka berarti semakin
besar kemampuan return masa lalu dipakai untuk memprediksi return masa depan.
Pengujian kedua dapat dilakukan lewat run test, yang dipilih untuk
mengantisipasi perubahan harga yang sifatnya ekstrim. Pada analisis run,
perubahan harga ditandai dengan (+) bila ada kenaikan harga, (-) bila ada
penurunan dan (0) bila tidak terjadi perubahan. Apabila perubahan harga
berhubungan positif maka kecenderungannya + akan diikuti pula tanda + dan
seterusnya. Urutan tanda yang sama dia antara tanda yang berbeda disebut dengan
run. Misalnya perubahan harga saham terlihat sebagai berikut ++----+00. Pada
contoh ini berarti terdapat empat run, terdiri dari satu run pertama (dua tanda +), satu run kedua (empat
tanda -), satu run ketiga (Satu tanda +)
dan satu run keempat (dua tanda 0). Jika perubahan harga sekuritas memiliki
korelasi positif dari waktu ke waktu maka terjadi sedikit perubahan run dan
sebaliknya. Cara ketiga adalah filter rule yaitu membandingkan return yang
didapat bila melakukan strategi perdagangan aktif tertentu dengan return yang
diperoleh jika investor melakukan strategi beli dan simpan. Pengujian keempat
dilakukan melalui relatif strength yaitu membandingkan
harga saham saat ini dengan rata-rata harga saham selama beberapa periode.
a. Event
Studies
Event Studies merupakan
penelitian untuk menguji dampak dari pengumuman informasi terhadap harga saham.
Pengujian dilakukan dengan mendeteksi apakah terdapat abnormal return
siginifikan yang dapat diperoleh investor pada hari-hari sebelum dan sesudah
pengumuman suatu peristiwa.
b. Pengujian
Informasi Privat
Informasi Privat
diuji dengan melihat apakah pihak orang dalam perusahaan (insiders) ataupun
kelompok investor tertentu yan memiliki akses informasi lebih baik bisa
mendapatkan abnormal return dibandingkan return pasar pada umumnya.
Pada
kenyataannya, di pasar modal sering dijumpai adanya anomali yaitu fenomena yang
secara konsisten bertentangan dengan hipotesis pasar efisien. Beberapa anomali
tersebut adalah :
a. Low P/E ratio.
Basu (1977) merangking PER (price earning ratio) dan membandingkan hasil dari
grup PER tinggi dan PER rendah selama 12 bulan sesudah pembelian sekuritas.
Hasilnya menunjukkan bahwa sekuritas dengan PER rendah menghasilkan abnormal
return lebih tinggi dari grup PER tinggi. Temuan ini merupakan anomali karena
PER merupakan informasi yang tersedia luas dan banyak dipakai untuk menilai
sekuritas. Apabila hal ini memang benar maka seharusnya tidak ada abnormal
return yang dapat diperoleh investor.
b. Size Effect.
Pengujian oleh Banz (1981) menemukan bahwa perusahaan NYSE yang berukuran kecil
memberikan return lebih tinggi dibandingkan perusahaan besar.
c. Calendar effect.
Anomali ini memperlihatkan bahwa waktu tertentu menghasilkan return yang lebih
tinggi dibandingkan waktu lainnya. Variasi anomali ini adalah efek waktu dalam
hari (time of the day effect). Efek
hari dalam minggu (day of the week
effect) dan efek bulan dalam tahun (month
of the year effect).
d. Long Term Effect.
Anomali ini menunjukkan adanya penurunan dan peningkatan return jangka panjang
untuk suatu persitiwa.[2]
Peristiwa
|
Return Jangka Panjang Setelah
Peristiwa
|
IPO (Ibbotson, 1975; Loughran dan
Ritter, 1995)
Seasoned Equity Offeting/ SEO
(Lougrah dan Ritter, 1995)
Merger perusahaan (Asquith, 1983;
Agrawal et al, 1992)
Inisiasi dividen (Michaely et al,
1995)
Penghapusan dividen (Michaely at
al, 1995)
Pengumuman laba (Ball and Brown,
1968; Bernard and Thomas, 1990)
Pendaftaran baru di bursa efek
(Dharan and Ikenberry, 1995)
Pembelian kembali di pasar
terbuka (Ikenberry et al., 1995; Mitchell dan Stanford, 1997)
Pembelian kembali saham (tender
offer) (Lakonishok) dan Vermaelen, 1990; Mitchell dan Stanford, 1997)
Kontes proksi (Ikenberry dan
Lakonishok, 1993)
Pemecahan saham (Dharan dan
Ikenberry, 1995; Ikenberry et al., 1996)
Spinoff (Miles dan Rostenfeld,
1983; Cusetis et al., 1993)
|
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Negatif atau Nol
Positif
Poisitif atau Nol
|
F.
Efisiensi
Pasar Secara Operasional (Internal
Efficiency)
Definisi efisiensi pasar di sini
menunjukkan kemampuan pasar modal menyediakan likuiditas, eksekusi transaksi
dengan cepat dan biaya perdagangan yang rendah (Freund & Pagano, 2000). [3]Efisiensi
secara operasional umunya diukur dengan bid-ask spread.
G.
Bentuk-Bentuk Efisiensi Pasar
Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi saja disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market) sedang pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market).[4]
- Efisiensi Pasar Secara Informasi
Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi. Fama (1970) menyajikan
3 macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut ini :
a)
Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga – harga dari sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theary).
b) Efisiensi pasar bentuk pasar setengah kuat (semistrong form)
Dikatakan demikian jika harga – harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang
dipublikasikan termasuk informasi yang berada
di laporan – laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi tersebut dapat berupa : 1) Informasi yang
dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang
mempublikasikan informasi tersebut. Contohnya dalam bentuk pengumuman. 2) Informasi
yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga – harga sekuritas sejumlah perusahaan. Contohnya: Peraturan pemerintah atau peraturan dari rebulator yang
berdampak pada harga – harga sekuritas perusahaan yang terkena regulasi
c) Informasi yang dipublikasikan yang
mempengaruhi harga
– harga sekuritas semua perusahaan yang
terdaftar di pasar saham.
Contohnya : peraturan pemerintah yang
berdampak kesemua perusahaan emiten.
- Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (strong form)
Dikatakan demikian jika harga – harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect)
semua informasi
yang tersedia termasuk informasi yang privat.
- Efisiensi Pasar Secara Keputusan
Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat menurut versi Fama yang didasarkan pada informasi yang didistribusikan. Perbedaannya adalah jika efisiensi pasar secara informasi hanya mempertimbangkan sebuah factor saja, yaitu ketersediaan informasi, maka efisiensi pasar secara Keputusan mempertimbangkan 2 buah faktor, yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar.
H.
Alasan-Alasan
Pasar Yang Efisien dan Tidak Efisien
Faktor pasar efisien adalah:
- Investor adalah penerima harga yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor
seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari satu securitas. Harga dari suatu securitas ditentukan oleh banyak investor
yang menentukan demand dan suply.
- Informasi tersedia luas kepada seluruh pelaku pasar pada saat yang
bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.
- Informasi dihasilkan secara acak dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya random
satu dengan
yang lainnya.
- Investor bereaksi dengan mengunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang
baru.
Dan
sebaliknya jika kondisi-kondisi di atas tidak terpenuhi, kemungkinan pasar tidak efisien dapat terjadi. Dengan demikian pasar dapat menjadi tidak efisien jika kondisi- kondisi berikut ini terjadi:
- Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas.
- Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku pasar yang satu dengan yang
lainnya terhadap suatu informasi yang
sama.
- Informasi yang
disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagaian pelaku-pelaku pasar.
- Investor adalah individu-individual
yang lugas (Naif Investors) dan tidak canggih
(Unsoph’sed Investors).
Untuk pasar yang tidak efisien masih banyak investor yang
bereaksi terhadap informasi secara lugas, karena mereka mempunyai kemampuan yang terbatas di dalam mengartikan dan menginterpretasikan informasi yang
diterima. Karena
media tidak canggih, maka sering kali mereka melakukan keputusan yang salah
yang akibatnya securitas bersangkutan dihindari secara tidak tepat.[5]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Efisiensi pasar (market eficiency) di definisikan sebagai
hubungan antara harga-harga sekuritas dan informasi. Menurut Fama (1970) efisisensi pasar secara informasi dikelompokan menjad 3
bagian. 1). Efisiensi bentuk lemah (weak form efficiency), harga secara penuh
mencerminkan informasi masa lalu. 2).Efisiensi bentuk
setengah kuat (semi strong form
efficiency), harga
secara penuh mencerminkan informasi publik. 3). Efisiensi
bentuk kuat (strong form efficiency), harga secara penuh
mencerminkan informasi publik dan privat.
Sedangkan pengujian efisiensi pasar secara
keputusan akan mempertimbangkan empat factor yaitu abnormal return, kecepatan reaksi, nilai ekonomis dan ketepatan
reaksi. Sedangkan pengujian efisiensi pasar secara informasi hanya akan melibatkan dua hal
yaitu, abnormal return dan kecepatan
reaksi. Dilihat dari konsep pasar
efisien akan berimpliksi pada pemilihan
strategi perdagangan yang dilakukan oleh seorang investor. Ditiinjau dari pengujian prediktabilitas
returnnya, dapat diuji dengan
beberapa cara antara lain adalah melihat pola return, mempelajari hubungan
return dengan karakteristik perusahaan
dan prediksi return dari data masa lalu.
Salah satu faktor pasar efisien yaitu, informasi tersedia luas kepada seluruh pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah. Sedangkan faktor pasar yang tidak efisisen yaitu, Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu informasi yang sama
B.
Saran
1. Pembaca
diharapkan memberikan saran dan kritik yang membangun untuk pemakalah guna
memperbaiki kesalahan yang ada dalam menyusun makalah.
2. Apabila
pembaca berhendak membuat makalah mengenai “Efisiensi
Pasar” diharapkan mencari materi lebih banyak
lagi dari sumber referensi.
3. Pemakalah
mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam menuliskan materi.
DAFTAR PUSAKA
Diakses pada 08 Oktober
2018 pukul 14.20 WIB dari http://e journal.uajy.ac.id/8232/3/EM218855.pdf
Hanif.2013.Manajemen Investasi Syariah.Sukarame.Osa Mandiri. hlm.43-51
Diakses pada 09 Oktober 2018 pukul
13.10 WIB dari journal.umy.ac.id/index.php/ai/article/download/891/992
Diakses
pada 09 Oktober 2018 pukul 17.30 WIB dari https://titaviolet.wordpress.com/2009/11/07/efisiensi-pasar/
[1] Diakses
pada 08 Oktober 2018 pukul 14.20 WIB dari http://e-journal.uajy.ac.id/8232/3/EM218855.pdf
[3] Diakses pada
08 Oktober 2018 pukul 16.35 WIB dari http://digilib.unila.ac.id/10125/16/BAB%20II.pdf
[4] Diakses pada 09 Oktober 2018 pukul 13.10 WIB dari
journal.umy.ac.id/index.php/ai/article/download/891/992
[5] Diakses pada 09 Oktober 2018 pukul 17.30 WIB dari
https://titaviolet.wordpress.com/2009/11/07/efisiensi-pasar/
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.