Friday, February 9, 2018

MAKALAH ANALISIS KORELASI

MAKALAH ANALISIS KORELASI
MATA KULIAH: STATISTIK
OLEH:
TESSA MILTASARI            1651010443






KELAS F
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2018




BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG MASALAH
Sepanjang sejarah umat manusia, orang melakukan penelitian tentang ada tidaknya hubungan antara dua hal, fenomena, kejadian atau lainnya. Dan ada tidaknya pengaruh antara satu kejadian dengan kejadian yang lainnya. Karena itu untuk mempermudah dalam melakukan penghitungan suatu kejadian maka kita menggunakan analisis korelasi.
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (Measures of association). Teknik ini berguna untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu. Diantara sekian banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi, terdapat dua teknik korelasi yang sangat populer sampai sekarang, yaitu Korelasi Pearson Product Moment dan Korelasi Rank Spearman.
 Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran dan pengetahuan mengenai hubungan suatu kejadian atau lebih kita kenal dengan istilah korelasi. Seperti yang kita ketahui bahwa suatu kejadian/fenomena pasti mempunyai keterkaitan satu sama lain dan pengaruh bagi lingkungan sekitar.tapi tidak semua kejadian bisa dikaitkan dengan yang lain tergantung unsur-unsur /kriteria – kriteria apa saja yang mempunyai keterkaitan dan yang mempengaruhinya. Tujuan dari pembuatan makalah adalah Memberikan informasi dan wawasan mengenai korelasi. Mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel dengan skala-skala tertentu dalam korelasi.

2.      RUMUSAN MASALAH
a.    Apa yang dimaksud dengan korelasi?
b.    Apa sajakah kegunaan dari korelasi?
c.    Apa sajakah karakteristik dari korelasi?
d.   Jelaskan tentang kisaran korelasi!
e.    Sebutkan macam-macam koefisien korelasi!
f.     jelaskan kaitan antara korelasi dan surat-surat (ayat) Al-Qur’an!

3.      TUJUAN MASALAH
a.    Untuk dapat mengetahui pengertian dari korelasi.
b.    Untuk dapat mengetahui kegunaan dari korelasi.
c.    Untuk dapat mengetahui karakteristik dari korelasi.
d.   Untuk dapat mengetahui kisaran dari korelasi.
e.    Untuk dapat mengetahui macam-macam dari koefisien korelasi.
f.     Untuk dapat mengetahui kaitan antara korelasi dengan surat-surat (ayat) Al-Qur’an.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN KORELASI
                        Analisis   Korelasi   merupakan   studi   yang   membahas tentang  derajat  keeratan  hubungan  antar  peubah,  yang dinyatakan dengan Koefisien Korelasi.  Hubungan antara peubah X dan Y dapat bersifat :
a)      Positif, artinya jika X naik (turun) maka Y naik (turun)
b)      Negatif, jika X naik (turun) maka Y turun (naik)
c)      Bebas, artinya naik turunnya Y tidak dipengaruhi oleh X
                        Sedangkan menurut Jonathan Sarwono dalam bukunya ia berpendapat bahwa Korelasi adalah teknik analisis yang  termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi   merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.


B.     KEGUNAAN KORELASI
            Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal


C.    KARAKTERISTIK KORELASI
Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya:
Kisaran Korelasi: Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif  dan dapat pula negatif.
Korelasi Sama Dengan Nol: Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua variabel.
Korelasi Sama Dengan Satu: Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik.
Korelasi sama dengan minus satu: artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun dan berlaku sebaliknya.

D.   KISARAN KORELASI
Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif  dan dapat pula negatif.
Korelasi Sama Dengan Nol
Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua variabel. Jika dilihat dari sebaran data, maka gambarnya akan seperti terlihat di bawah ini:

                                                Description: http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi_files/image010.jpg
Korelasi dimana r = 0





Korelasi Sama Dengan Satu
Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik seperti pada gambar yang tertera di bawah ini:

                                    Description: http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi_files/image012.jpg
                                          Korelasi dimana r = + 1
Korelasi Sama Dengan Minus Satu
Korelasi sama dengan -1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun dan sebaliknya seperti pada gambar yang tertera di bawah ini:
Description: http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi_files/image014.jpg
Korelasi dimana r = - 1


E.     MACAM-MACAM KOEFISIEN KORELASI
                        koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama dengan nol (0), maka terdapat hubungan antara dua variabel tersebut. Jika  koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) positif.  Sebaliknya. jika  koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) negatif. Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis mengenai signifikansi antar variabel yang dikorelasikan, karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X mempunyai hubungan sangat kuat dengan variabel Y. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut.
Macam-macam koefisien korelasi diantaranya adalah:
1.                   Koefisien Korelasi Pearson
Ø    Koefisien Korelasi Moment Product
Ø    Korelasi Data Berskala Interval dan Rasio
2.                   Koefisien Korelasi Spearman
Ø    Korelasi Data Berskala Ordinal (Rank)
3.                   Koefisien Kontingensi
Ø    Korelasi Data yang Disusun dalam Baris – Kolom
4.                   Koefisien Korelasi Phi
Ø    Korelasi Data Berskala Nominal


F.     KAITAN ANTARA KORELASI DENGAN SURAT-SURAT (AYAT) AL-QUR’AN.
Seperti yang kita ketahui pengertian korelasi adalah   studi   yang   membahas tentang  derajat  keeratan  hubungan  antar  peubah,  yang dinyatakan dengan Koefisien Korelasi. Namun, demikian dalam Islam juga mengenal korelasi yang biasa disebut dengan istilah Munasabah yaitu suatu cara / metode untuk membahas tentang keterkaitan atau keserasian ayat-ayat Al-Qur’an antar satu dengan yang lain.
Dalam Al-Qur’an sekurang-kurangnya terdapat 8 macam munasabah antara lain:
1. Munasabah antar surat dengan surat sebelumnya
As-suyuthi menyimpulkan bahwa munasabah antar satu surat dengan surat sebelumnya berfungsi menerangkan atau menyempurnakan ungkapan pada surat sebelumnya. Sebagai contoh, dalam surat Al-Fatihah ayat satu ada ungkapan Alhamdulillah. Ungkapan ini berkolerasi dengan surat Al-Baqarah ayat 152 dan 186 :
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ  [البقرة : 152]
Artinya : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ {186}
Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Ungakapan “Rabb Al-‘Alamin” dalam surat Al-Fatihah berkorelasi denagn surat Al-Baqarah ayat 21-22 :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١)
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٢٢
Artinya :Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa (21)
 Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui (22).

Didalam surat Al-Baqarah ditegaskan ungkapan “dzaalik al kitab laa raibaafih”. Ungakapan ini berkorelasi dengan surat Ali-Imran ayat 3 :

نَزَّلَ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ ٱلتَّوْرَىٰةَ وَٱلْإِنجِيلَ
Artinya :Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan Sebenarnya; membenarkan Kitab yang Telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.
Berkaitan dengan munasabah macam ini, ada uraian yang baik yang dikemukakan nasr Abu Zaid. Ia menjelaskan bahwa hubungan khusus surat Al;-fatihah dengan surat Al-Baqwarah merupakan hubungan stilistika kebahasaan. Sementara hubungan-hubungan umum lebuh berkaitan dengan isi dan kandungan.
2. Munasabah antar nama surat dan tujuan turunnya
Setiap surat mempunyai tema pembicaraan yang menonjol, dan itu tercermin pada namanya masing-masing,seperti surat Al-Baqarah,Yunus,An-Naml, dan surat Al-Jin. Lihatlah firman Allah surat Al-Baqarah ayat 67-71 :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcIia3shgdKbI3YP-KUOpPd8T2PYKjXI3noPBDXn_kxFt3QhTcGxlKd5N7eAPaSRTsgQgoakEQRAeUK421OQYI0ckk4VGgU_sFrdh2PHhyphenhyphenHOyteKb7OxRWGsqA2oH_aXXgFqZxYkLeFvM/s1600/Albaqarah+ayat+67.jpg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9uoS4RQb7jNFF91q68nUYG2BHBJSmGBa8hVRImuuwo0nUBY2QcwHx8eoSSHqdnqfxfj8zdeuyKGBbpfiFyc4apCIB3hVGD5NzfbXQAbeMKKFPC4P_C1AVRc4_aV_mpx4OgRWTqK91FPQ/s1600/Albaqarah+ayat+68.jpg Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha0V7f3Gv2QWcJ_bN8bXwmqVnnqOJkFl1GwCdxz_re6Bd8XCR89WlVRhRTtztZq0l7WTWzBeRnu_efUpzPvhKnhLuJeg0FSiHry6T937mGEfkwqYd3KadZg0C8aoW_taoyywPvH7_1Aw8/s1600/Albaqarah+ayat+69.jpg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDyGBMo7NwI2teGjzaPnS80e1FYcNwezHj-yzPXn_rSkqKwbOsyzzgpKxgognbrN6vJNM76maWDx_OQOUjUXNrsh-swhlc3nTq60XAZ6DPqz9CZyM9Zl-_PabU6IT0RFQ4q41p6TQ4ktk/s1600/Albaqarah+ayat+70.jpg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfNYG04OBvMebjcjfOyb8omCZSmcTbJ_S6BoQxM74NOezxxOlH5vO15e_-mdmfp60DPb9SDTsS4H7IXU5XnlXrTaRV28RiEXUgD0N1OYXI4aWO2v1loRCxFvW2lXCkZtcgPxugJ5AchyA/s1600/Albaqarah+ayat+71.jpg
Artinya :
67.  Dan (ingatlah), ketika Musa Berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.” mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?” Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil”.
68.  Mereka menjawab: ” mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar dia menerangkan kepada Kami; sapi betina apakah itu.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu”.
69.  Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dia menerangkan kepada kami apa warnanya”. Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya.”
70.  Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, Karena Sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan Sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).”
71.  Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.” mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. 
Cerita tentang lembu betina dalam surat Al-Baqarah diatas merupakan inti pembicaraannya, yaitu kekuasaan Tuhan membangkitkan orang mati dengan perkataan lain, tujuan surat ini adalah menyangkut kekuasaan tuhan dan keimanna kepada hari kemudian.
3. Munasabah antar bagian suatu ayat
Munasabah antar bagian surat sering sering berbentuk pola munasabah al-thadhodat (perlawanan) seperti terlihat dalam surah Al-Hadid ayat 4 :
Description: Quran, Surah Al-Hadid, Ayat 4
Artinya :Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian dia bersemayam di atas ´arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya . dan dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Antara kata “auliju”(masuk) dengan kata “yakhruju”(keluar)
4. Munasabah antar ayat yang letaknya berdampingan
Munasabah antar ayat yang letaknya berdampingan sering terlihat dengan jelas, tetapi sering pula terlihat tidak jelas. Munasabah antarayat yang terlihat dengan jelas umunnya menggunakan pola ta’kid (penguat), tafsir (penjelas), i’tiradh(bantahan), dan tasydid(penegasan).
Munasabah antarayat yang menggunakan pola ta’kid yaitu apabila salah satu ayat atau bagian ayat memperkuat makna ayat atau bagian ayat yang terletak di sampingnya. Contoh firman Allah dalam suratb al-fatihah ayat 1-2:
š Description: Quran, Surah Al-Fathiha, Ayat 1 Description: Quran, Surah Al-Fathiha, Ayat 2
Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang(1) Segala puji  bagi Allah, Tuhan semesta alam.(2)
Ungkapan “rabb al-alamin”pada ayat kedua memperkuat kata “ar-rahman” dan “ar-rahim” pada ayat pertama.
Munasabah antarayat menggunakan pola tafsir, apabila satu ayat atau bagian ayat tertentu ditafsirkan maknanya oleh ayat atau bagian ayat di sampingnya. Contoh firman Allah dalam surat al-baqarah ayat 2-3:
Description: Quran, Surah Al-Baqarah, Ayat 2
Description: Quran, Surah Al-Baqarah, Ayat 3
Artinya : 2.  Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, 3.  (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki  yang kami anugerahkan kepada mereka.

makna”mutaqin”pada ayat  kedua ditasirkan oleh ayat ketiga.dengan demikian,orang yang bertaqwa adalah orang yang mengimani hal-hal yang ghaib,mengerjakan sholat,dan seterusnya.munasabah antar ayat menggunakan pola i’tiradh apabila terletak satu kalimat atau lebih tidak ada kedudukannya dalam i’rab(struktut kalimat), baik dipertengahan kalimat atau diantara dua kalimat yang berhubungan maknanya.
Contohnya firman Allah dalam surat an-nahl ayat 57:
Description: Quran, Surah An-Nahl, Ayat 57
Artinya : Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki).
Kata “subhanahu” pada ayat diatas merupakan bentuk i’tirad dari dua ayat yang mengantarinya. Kata itu merupakan bantahan bagi klaim orang-orang kafir yang mendapatka anak perempuan bagi Alah.
Adapun munasabah antar ayat menggunakan pola tasydid apabila satu ayat atau bagian ayat mempertegas arti ayat yang terletak disampingnya. Contihnya Frirma Allah dalam surat Al-Fatihah ayat 6-7 :
Description: Quran, Surah Al-Fathiha, Ayat 6Description: Quran, Surah Al-Fathiha, Ayat 7
Artinya :
6.  Tunjukilah  kami jalan yang lurus,
7.  (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Ungkapan Ashiratal mustaqim pada ayat 6 dipertegas ileh ungkapan “shirotollaazdi na…” antara kedua ungkapan yang saling memperkuat itu terkadang ditandai dengan huruf “Atthaf” (lansung) dan terkadang pula tidak diperkuat olehnya (tidak langsung).
5. Musnasabah antar suatu kelompok ayat dan kelompok ayat disampingnya
Dalam surat Al-Baqarah ayat 1-20, misalnya Allah memulai penjelasannya tentang kebenaran dan ungsi Al-quran bagi orang-orang yang bertaqwa. Dalam kelom[opk ayat-ayat berikutnya dibicarakan tiga kelompok manusia dan sifat-sifat mereka yang berbeda, yaitu mukmin,kafir, dan minafik.
6. Munasabah antar fashilah (pemisah) dan isi ayat
Bacaan munasabah ini mengandung tujuan-tujuan tertentu. Diantaranya adalah untuk menguatkan (tamkin) makna yang terkandung dal;am suatu ayat. Misalnya, dalam surat Al-Ahzab ayat 25 :
Description: Quran, Surah Al-Ahzab, Ayat 25
Artinya : Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan . dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Dalam ayat ini, Allah menghindarkan orang mukmin dari peperangan bukan karena lemah, melainkan karena Allah maha kuat dan maha perkasa. Jadi, adnya fashilah diantara kedua penggalan ayat diatas dimaksudkan agar pemahaman terhadap ayat tersebut menjadi lurus dan sempurna. Tujuan lain dari fashilah adalah memberi penjelasan tambahan yang meskipun tanpa faashilah sebenarnya, makna ayat sudah jelas. Misalnya dalam surat An-Naml ayat 80 :
Description: Quran, Surah An-Naml, Ayat 80 Artinya :  Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan (Tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila mereka Telah berpaling membelakang.
 Kalimat” idza walau mudbirin” merupakan penjelasan tambahan terhadap makna orang tuli.
7. Munasabah antar awal surat dan akhir surat yang sama
Tentang munasabah semacam ini, As-Suyuthi telah mengarang sebuah buku yang berjudul “Marasit Al-mathali fi tanasub Al-maqati’ wa al-madhali” contih munasabah ini tedapat dalam surat Al-Qashas yang bermula dengan menjelaskan pejuangan nabi Musa as. Dalam berhadapan dengan kekejaman Fir’aun. Ats perintah dan pertolongan Allah nabi Musa berhasil keluar dari Mesir dengan penuh tekanan.diakhir surat Allah menyampaikan kabar gembira kepada Nabi Muhammad yang mengahdap tekanan dari kaumnya dan janji Allah atas kemenanganny. Kemudian, jika diawal surat dikemukakan bahwa nabi Musa tidak akan menolong orang kafir. Munasabah disini terletak dasri sisi kesamaan kondisi yang dihadapi oleh kedua nabi tersebut.
8. Munasabah antar penutup suatu surat dengan awal surat berikutnya
Jika diperhatika pada setiap pembukaan surat, akan dijumpai munasabah dengan akhir surat sebelumnya sekalipun tidak mudah untuk mencarinya. Misalnya, pada permulaan surat Al-Hadid ayat 1 :
Description: Quran, Surah Al-Hadid, Ayat 1Artinya : Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 
Ayat ini bermunasabah dengan akhir surat sebelumnya, Al-waqi’ah ayat 96 yang memrintahkan bertasbih : Description: Quran, Surah Al-Waqi'a, Ayat 96
Artinya : Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha besar.
 Kemudian, permulaan surat Al-Baqarah ayat 1-2 :
Description: Quran, Surah Al-Baqarah, Ayat 1 Description: Quran, Surah Al-Baqarah, Ayat 2
                                                                                                                        Artinya :
                                                                                                            1.  Alif laam miin.
2.  Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
Ayat ini bermunasabah dengan akhir surat Al-Fatihah ayat  7 :
Description: Quran, Surah Al-Fathiha, Ayat 7
Artinya :  (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.



















BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
            Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis   Korelasi   merupakan   studi   yang   membahas tentang  derajat  keeratan  hubungan  antar  peubah,  yang dinyatakan dengan Koefisien Korelasi.  Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal
            Korelasi juga memiliki karakteristik yang membangun untuk terbentunya korelasi selain itu sendiri. Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif  dan dapat pula negatif. koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Macam-macam koefisien korelasi diantaranya : Koefisien Korelasi Pearson, Koefisien Korelasi Spearman, Koefisien Kontingensi, Koefisien Korelasi Phi.
Namun, demikian dalam islam juga mengenal korelasi dengan nama Munasabah yang terbagi dalam 7 macam yaitu: Munasabah antar surat dengan surat sebelumnya, Munasabah antar nama surat dan tujuan turunnya, Munasabah antar bagian suatu ayat, Munasabah antar ayat yang letaknya berdampingan, Musnasabah antar suatu kelompok ayat dan kelompok ayat disampingnya, Munasabah antar fashilah (pemisah) dan isi ayat, Munasabah antar awal surat dan akhir surat yang sama, Munasabah antar penutup suatu surat dengan awal surat berikutnya.







DAFTAR PUSTAKA

Jonathan sarwono. tanpa tahun.Korelasi.Www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm. diakses pada tanggal 09 Februari 2018 pada pukul 10:51 wib.
Prof. Dr. H. Pausil, M.A. 2012. Munasabah AlQur’an. https://fzil.wordpress.com/2012/05/03/munasabah-alquran/. diakses pada tanggal 09 Februari 2018 pada pukul 10:54 wib.
Alqur’an
Al-badar net. 2014. Pengertian, Macam dan Cara Mengetahui Munasabah Al-Qur’an.
https://al-badar.net/pengertian-macam-dan-cara-mengetahui-munasabah-al-quran/. diakses pada tanggal 09 Februari 2018 pukul 11:00 wib.


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Laporan Magang Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung Tahun 2020

  LAPORAN MAGANG DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG   Disusun oleh : TESSA MILTASARI              1651010443       ...